Author:
Anjely Selly,Aziz Ari Rahmat,Lestari Widia
Abstract
Peningkatan jumlah pendudukan usia lanjut memerlukan perhatian agar mereka dapat menikmati kehidupan yang sejahtera di masa tua. Penggunaan sosial media dapat memberikan dampak positif pada lansia dalam berkomunikasi dan memberikan dukungan sosial pada lansia. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan intensitas penggunaan media sosial pada lansia. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif di Kelurahan Labuh Baru Timur (Wilayah Kerja Puskesmas Payung Sekaki) Kota Pekanbaru pada bulan Juli 2023. Sampel penelitian terdiri dari 100 responden yang dipilih melalui teknik accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden lansia berada dalam rentang usia 60-69 tahun (92%), dengan mayoritas berjenis kelamin perempuan (56%). Media sosial yang paling sering digunakan oleh lansia adalah WhatsApp (76%), diikuti oleh Youtube (54%). Dari segi aspek penggunaan media sosial, mayoritas lansia menunjukkan perhatian rendah terhadap penggunaan sosial media (61%), penghayatan rendah terhadap penggunaan sosial media (74%), durasi penggunaan sosial media yang rendah (55%), dan frekuensi penggunaan sosial media yang rendah (71%). Secara keseluruhan, intensitas penggunaan media sosial pada lansia cenderung rendah (52%). Diharapkan para lansia dapat lebih bijaksana dalam menggunakan dan memanfaatkan media sosial dengan mengatur waktu penggunaannya, sehingga dapat menghindari risiko terkait masalah kesehatan.
Abstract
The increasing number of elderly people requires attention so they can enjoy a prosperous life in their later years. The use of social media can have a positive impact on the elderly in terms of communication and providing social support. This study aims to describe the intensity of social media usage among the elderly. It employs a quantitative descriptive design in Labuh Baru Timur (Work Area of Puskesmas Payung Sekaki), Pekanbaru City, in July 2023. The sample consists of 100 respondents selected through accidental sampling. Data collection was conducted using a questionnaire, and data analysis was performed using descriptive analysis methods. The results show that the majority of elderly respondents are aged 60-69 years (92%), with a majority being female (56%). The most frequently used social media among the elderly is WhatsApp (76%), followed by YouTube (54%). In terms of social media usage aspects, the majority of the elderly show low attention to social media usage (61%), low appreciation of social media usage (74%), low duration of social media usage (55%), and low frequency of social media usage (71%). Overall, the intensity of social media use among the elderly tends to be low (52%). It is hoped that the elderly can be more prudent in using and utilizing social media by managing their usage time, thereby avoiding health-related risks.
Publisher
Poltekkes Kemenkes Jayapura
Reference26 articles.
1. Afifah, Ismi. (2023). Hubungan Antara Intensitas Penggunaan Sosial mediaDan Pola Tidur Dengan Tingkat Stres Mahasiswa Prodi Bimbingan Dan Konseling Islam Fakultas Dakwah Angkatan 2018. (Skripsi Sarjana, UIN Prof. KH. Saifuddin Zuhri Purwokerto).
2. Arsita, Y. (2021). Penggunaan Sosial mediaWhatsapp Di Kalangan Lanjut Usia Penghuni Upt. Pelayanan Sosial Tresna Wherda Husnul Khotimah Pekanbaru (Doctoral Dissertation, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau).
3. Ashari, R. G. (2018). Memahami Kendala Dan Cara Lansia Mempelajari Media Sosial. Jurnal Ilmu Komunikasi, 15(2), 155-170.
4. Badan Pusat Statistik. (2021). Statistik Penduduk Lanjut Usia2021.
5. CNN Indonesia. (2018). Sosial mediaKurangi Depresi pada Lansia. Diperoleh pada 12 Juni 2023 dari https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20181011164213-255-337728/media-sosial-kurangi-depresi-pada-lansia#