ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ULKUS DIABETIK PADA PASIEN DM TIPE 2 DI POLI PENYAKIT DALAM RSUD UMBU RARA MEHA WAINGAPU
-
Published:2020-06-30
Issue:2
Volume:8
Page:93
-
ISSN:2656-470X
-
Container-title:Critical Medical and Surgical Nursing Journal
-
language:
-
Short-container-title:CMSNJ
Author:
Indarwati Retno,Rahmawati Praba Dian,Sidhu Yunita Veronika
Abstract
Pendahuluan: Kejadian Diabetic Foot Ulcer (DFU) saat ini masih cukup tinggi mengakibatkan adanya penurunan kualitas hidup dan meningkatkan ketergantungan terhadap keluarga dan pelayanan kesehatan. Namun sampai saat ini faktor yang menyebabkan DFU masih belum diketahui secara pasti. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan faktor host dengan kejadian ulkus kaki pada pasien DM tipe 2. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan mengikutsertakan 115 pasien dengan DM Tipe 2 yang tidak memiliki penyakit penyerta lain dan gangguan jiwa. Variabel yang diteliti adalah kadar gula darah, perawatan kaki dan tingkat stres. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner Nottingham Assesment of Functional Footcare dan kuesioner Diabetes Distres Scale. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan uji spearman rho dengan derajat kemaknaan 0.05. Hasil: sebagian besar responden memiliki tingkat stress yang tinggi, perawatan kaki yang buruk dan kadar gula darah <200 md/dl. Hasil uji bivariate menunjukkan bahwa faktor host yang dialam penelitian ini berhubungan dengan kejadian ulkus DM diantaranya adalah perawatan kaki (p=0.003: r=0.276), tingkat stress (p=0.049: r=0.230), pengendalian gula darah (p=0.013: r=0.184) yang artinya secara keseluruhan variabel berhubungan dengan kejadian DFU. Diskusi :Secara keseluruhan variabel memiliki hubungan yang positif. Perawatan kaki yang baik akan menurunkan risiko kejadian ulkus DM. Tingkat stress dan kadar gula darah yang tinggi akan meningkatkan risiko ulkus DM. Kesimpulan : Faktor kadar gula darah, tingkat stress, dan perawatan kaki dapat mempengaruhi kejadian ulkus DM sehingga diperlukan intervensi yang dapat memperbaiki perilaku perawatan kaki, kadar gula darah dan manajemen stress.
Publisher
Universitas Airlangga
Reference64 articles.
1. Ahmad, J. (2016). The diabetic foot. Diabetes and Metabolic Syndrome: Clinical Research and Reviews, 10(1), 48-60. https://doi.org/10.1016/j.dsx.2015.04.002 2. Alaei Karahroudi, F., Mohammadi Shahbolaghi, F., Hosseini, M. A., & M, R. (2016). Experiences of self-management of type I diabetes in adolescents: A phenomenological study. Iranian Journal of Endocrinology and Metabolism, 17(6), 1-11. 3. Alavi, A., Sibbald, R. G., Mayer, D., Goodman, L., Botros, M., Armstrong, D. G., … Kirsner, R. S. (2014). Diabetic foot ulcers: Part I. Pathophysiology and prevention. Journal of the American Academy of Dermatology, 70(1), 1.e1-1.e18. https://doi.org/10.1016/j.jaad.2013.06.055 4. Amoah, V. M. K., Anokye, R., Acheampong, E., Dadson, H. R., Osei, M., & Nadutey, A. (2018). The experiences of people with diabetes-related lower limb amputation at the Komfo Anokye Teaching Hospital (KATH) in Ghana. BMC Research Notes, 11(1), 1-5. https://doi.org/10.1186/s13104-01s8-3176-1 5. Articlesbase, (2009). Hypoglycemia in type 2 diabetes: Pathophysiology, frequency, and effects of different treatment modalities. Diabetes care, 28(12), 2948-2961.
|
|