Author:
Fabtian Danika Ramadhani Azizah
Abstract
Samudra Hindia dan region sekitarnya merupakan lokasi strategis yang menarik banyak peminat, tidak terkecuali bagi India dan Tiongkok. Kedua negara ini memiliki persaingan yang didasari atas keinginan untuk menjadi hegemon penyebar pengaruh budaya, politik, ekonomi, hingga militer di perairan ini. Persaingan ini kian menguat semenjak Tiongkok menginisiasikan Belt and Road Initiatives (BRI) yang dipandang India sebagai strategi komprehensif untuk kian mengabsahkan presensi hegemon Tiongkok di wilayah yang di klaim India sebagai tanggung jawabnya. India menanggapi pula dengan berkooperasi beserta kompetitor Tiongkok, layaknya Korea Selatan dan Jepang, untuk menandingi inisiatif ambisius Tiongkok tersebut. Namun, setelah dikaji, sejatinya India dan Tiongkok mengesampingkan rivalitas tersebut demi mewujudkan urgensi dari kepentingan nasional lain yang sama pentingnya Oleh karenanya, tulisan ini akan membahas mulai dari nilai strategis Samudra Hindia, analisis teori, definisi dan trajektori BRI oleh Tiongkok, persepsi India sesungguhnya terhadap BRI, respon counterbalance yang dilakukan India, dan rekomendasi tindakan yang seharusnya dilakukan oleh kedua negara ini
Reference11 articles.
1. Baker McKenzie, 2017. Belt & Road: Opportunity and Risk. The Prospects and Perils of Building China's New Silk Road.Hong Kong: Silk Road Associates.
2. Wagner, Christian, & Therapathi, Siddharth, 2018. India's Response to the Chinese Belt and Road Initiative. Germany: SWP Comments.
3. Chibber, Ajay, 2017. "China's Belt and Road Initiatives: Competitive Cooperation", Journal of Infrastructure, Policy & Development, Vol. 1 (2).
4. Jacob, Jabin T., 2017. "China's Belt and Road Initiatives: Perspectives from India", China & World Economy, Vol. 25 (5).
5. Karim, Mohd Aminul, 2017. "21st Century Maritime Power-Politics in the Indian Ocean Region with Special Reference to the Bay of Bengal", dalam Pacific Focus: Inha Journal of International Studies, Vol. XXXII (1).