Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Baduta di Kelurahan Ampel Kota Surabaya

Author:

Tsaralatifah Rochana

Abstract

Background: Stunting is a condition of a child’s growth disorder where the child's height does not match his age. Stunting is a problem caused by multifactorial. Children who grow stunting before the age of 6 months, will experience growth that is distrupted so that stunted more than severe by the age of two years. East Java province based on the result of Riskesdas in 2018 was recorded at 32,81% of toddelrs severe stunted and short. It is still a health problem because it still exceeds the standars set by WHO, where an area experiences acute nutritional problems if the prevalence of stunting babies is the same or more than 20%. While the percentage of  short babies in Indonesia is still more than 29% and is targeted to 19% in 2024. To reduce the number of stunting need to know what factors are associated with the incident. Such as the low frequency of maternal attendance at the neighborhood health services (Posyandu) which has an impact on the low level of maternal knowledge regarding child health. Objectives: To determine the relationship between family characteristics and the characteristics of respondents with the incidence of stunting in children under two years old in RW 06 Kelurahan Ampel Kota Surabaya.Methods: This research was conducted in RW 06 Ampel sub-district Semampir sub-district starting from December 2018-January 2019. This research was an observational analytic study with cross sectional study design and sampling using a simple random sampling technique. The population used in this study were all children under two years old living in RW 06, Ampel, Surabaya. Data collection methods were interview using structured questionnaire. Data was analyzed using the fisher exact test with a confidence level of 95% (α=0.05)Results: The results showed that the level of maternal knowledge (p=0.046) and the frequency of attendance at the neighborhood health services (Posyandu) (p=0.01) were factors related to stunting. While the variable family characteristics (number of family members, household income level, mother's education level) and respondent characteristics (gender, birth weight, birth length, birth history of exclusive breastfeeding) have no relationship with the incidence of stunting (p>0,05).Conclusions: Knowledge and frequency of attendance at the neighborhood health services (Posyandu) by Children Under Two Years Old mothers were related to stunting incidence. Therefore, health workers need to disseminate information to the public about the importance of PosyanduABSTRAKLatar Belakang: Stunting adalah kondisi pertumbuhan tinggi badan anak mengalami gangguan dimana tinggi badan tidak sesuai dengan usianya. Stunting merupakan permasalahan yang disebabkan karena multifaktor. Anak yang mengalami stunting sebelum usia 6 bulan, akan mengalami pertumbuhan yang terganggu sehingga terjadi kekerdilan lebih berat menjelang usia dua tahun. Data stunting di provinsi Jawa Timur berdasarkan hasil Riskesdas  tahun 2018 tercatat sebesar 32,81% balita dengan gizi sangat pendek dan pendek. Hal tersebut masih menjadi masalah kesehatan karena masih melebihi standar yang ditetapkan oleh WHO, dimana suatu wilayah dikatakan mengalami masalah gizi akut bila prevalensi bayi stunting sama atau lebih dari 20%. Sementara prosentase bayi pendek di Indonesia saat ini masih lebih dari 29% dan ditargetkan turun mencapai 19% pada tahun 2024. Untuk menurunkan angka stunting perlu diketahui faktor apa saja yang berhubungan dengan kejadian tersebut. Seperti rendahnya frekuensi kunjungan ibu ke posyandu yang berdampak pada rendahnya pengetahuan ibu terkait kesehatan anak.Tujuan: Mengetahui hubungan antara karakteristik keluarga dan karakteristik responden dengan kejadian stunting pada baduta di RW 06 kelurahan Ampel kota Surabaya.Metode: Penelitian ini dilakukan di RW 06 kelurahan Ampel kecamatan Semampir mulai dari bulan Desember 2019-Januari 2019. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain studi cross sectional dan penarikan sampelnya menggunakan teknik simple random sampling. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh baduta yang bertempat tingggal di RW 06 kelurahan Ampel kota Surabaya. Metode pengumpulan data dengan melakukan pengukuran, wawancara dan analisis data menggunakan uji fisher exact dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0,05)Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu (p=0,046) dan frekuensi datang ke posyandu (p=0,01) merupakan faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting. Sedangkan variabel karakteristik keluarga (jumlah anggota keluarga, tingkat pendapatan rumah tangga, tingkat pendidikan ibu) dan karakteristik responden(jenis kelamin, BB lahir, PB lahir, riwayat ASI eksklusif) tidak terdapat hubungan dengan kejadian stunting (p>0,05).Kesimpulan: : Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan dan frekuensi kunjungan posyandu ibu baduta berhubungan dengan kejadian stunting sehingga petugas  kesehatan perlu melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya kegiatan posyandu dengan adanya sosialisasi tersebut diharapkan dapat menambah pengetahuan ibu terkait kesehatan anak, sehingga dapat meningkatkan frekuensi kunjungan baduta keposyandu. 

Publisher

Universitas Airlangga

Reference16 articles.

1. Nadhiroh, Siti Rahayu; Ni'mah, K. Faktor yang berhubungan dengan kejadian. Media Gizi Indones.1, 13-19 (2010).

2. Ngaisyah, R. D. Hubungan Sosial Ekonomi Dengan Kejadian Stunting pada Balita di Desa Kanigoro, Saptosari Gunung Kidul. J. Med. RespatiX, 65-70 (2015).

3. Phyo, S. W., Keiwkarnka, B. & Mongkolchati, A. Factors related to stunting status of the children aged uncer two years in Magway Township, Myanmar. J. Public Heal. Dev.12, 3-15 (2014).

4. Setiawan, E., Machmud, R. & Masrul, M. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang Tahun 2018. J. Kesehat. Andalas7, 275 (2018).

5. Putri Anindita. Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu, Pendapatan Keluarga, Kecukupan Protein & Zinc Dengan Stunting (Pendek) Pada Balita Usia 6-35 Bulan Di Kecamatan Tembalang Kota Semarang. J. Kesehat. Masy.1, 617-626 (2012).

Cited by 1 articles. 订阅此论文施引文献 订阅此论文施引文献,注册后可以免费订阅5篇论文的施引文献,订阅后可以查看论文全部施引文献

同舟云学术

1.学者识别学者识别

2.学术分析学术分析

3.人才评估人才评估

"同舟云学术"是以全球学者为主线,采集、加工和组织学术论文而形成的新型学术文献查询和分析系统,可以对全球学者进行文献检索和人才价值评估。用户可以通过关注某些学科领域的顶尖人物而持续追踪该领域的学科进展和研究前沿。经过近期的数据扩容,当前同舟云学术共收录了国内外主流学术期刊6万余种,收集的期刊论文及会议论文总量共计约1.5亿篇,并以每天添加12000余篇中外论文的速度递增。我们也可以为用户提供个性化、定制化的学者数据。欢迎来电咨询!咨询电话:010-8811{复制后删除}0370

www.globalauthorid.com

TOP

Copyright © 2019-2024 北京同舟云网络信息技术有限公司
京公网安备11010802033243号  京ICP备18003416号-3