Author:
Sukma Ananditya,Juniar Sasanti
Abstract
Selain perempuan, anak merupakan korban tersering dalam domestic violence. Sebagian besar merupakan korban child neglect, diikuti physical abuse dan sexual abuse. Penganiayaan yang dialami saat kecil membuat anak rentan mengalami attachment yang insecure, low self esteem, regulasi emosi yang tidak baik, sense of self yang buruk, kesulitan untuk percaya pada orang lain, penolakan dari teman sebaya, dan pencapaian prestasi pendidikan yang buruk. Psikopatologi yang muncul rentan membuat anak mengalami gangguan jiwa seperti Post Traumatic Stress Disorder (PTSD), penyalahgunaan zat, gangguan tingkah laku dan depresi. Terdapat beberapa penanganan untuk anak-anak korban domestic violence antara lain: Play therapy, Parent-Child Interaction Therapy (PCIT), Trauma-Focused Cognitive Behavioral Therapy (TF-CBT), Group counseling.
Reference21 articles.
1. Bratton, S.C. et al., 2005. The Efficacy of Play Therapy With Children: A Meta-Analytic Review of Treatment Outcomes. Professional Psychology: Research and Practice, 36(4), pp.376-390.
2. Christenson, K.A., 2010. PTSD Symptoms Expressed in Direct and Indirect Child Victims of Domestic violence. Available at: http://journals.cambridge.org/abstract_S0165115300023299.
3. Evans, S.E., Davies, C. & DiLillo, D., 2008. Exposure to domestic violence: A meta-analysis of child and adolescent outcomes. Aggression and Violent Behavior, 13(2), pp.131-140.
4. González, R.A. et al., 2016. Childhood maltreatment and violence: Mediation through psychiatric morbidity. Child Abuse & Neglect, 52, pp.70-84. Available at: http://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0145213416000041.
5. Grayson, J. et al., 2012. Evidence-Based Treatments for Childhood Trauma. Virginia Child Protection Newsletter, 95(Fall), pp.1-20.