Author:
Killian Pantri Muthriana Erza
Abstract
Dalam kurun waktu 15-20 tahun terakhir, diplomasi ekonomi menjadi salah satu topik riset yang cukup diminati, seiring dengan semakin aktifnya negara-negara di dunia melakukan aktivitas ini. Australia, Jepang, Cina dan Indonesia merupakan contoh negara-negara yang telah melakukan restrukturisasi terhadap instrumen dan arah politik luar negeri untuk mengakomodasi masuknya diplomasi ekonomi sebagai salah satu agenda utama politik luar negerinya. Sayangnya, sebagai suatu kajian baru, diplomasi ekonomi masih mengalami beberapa tantangan utama, khususnya dalam proses pembentukan pengetahuan (knowledge-building process), yang ditandai dengan permasalahan pada tiga aspek utama yakni isu konseptual, metodologis dan alat analisis. Berdasarkan penelusuran terhadap referensi-referensi utamanya, tulisan ini menemukan bahwa diplomasi ekonomi masih membutuhkan konsolidasi di berbagai aspek termasuk definisi, varian/aliran, metode penelitian dan kerangka teori. Lebih lanjut, dikotomi antara studi diplomasi dan ilmu ekonomi – sebagai ilmu induk diplomasi ekonomi – juga menyebabkan polarisasi yang cukup signifikan dan berpengaruh pada perkembangannya sebagai bidang kajian. Oleh karena itu, tulisan ini bertujuan untuk mengusulkan upaya-upaya untuk mengatasi permasalahan-permasalahan ini dan membentuk diplomasi ekonomi sebagai suatu kajian dan agenda riset yang lebih tertata, sistematis, dan komprehensif.Kata-kata kunci: diplomasi ekonomi, diplomasi, diplomasi dagang, diplomasi komersialWithin the last 15-20 years, economic diplomacy has emerged to become an intriguing research topic, in line with states’ growing practice in this activity. Australia, Japan, China, and Indonesia are amongst the states who had restructured their instruments and foreign policy directions to incorporate economic diplomacy as an integral part of it. However, as a new research area, economic diplomacy faces several challenges in its knowledge-building process, most notably in formulating the conceptual, methodological, and analytical basis of the study. By tracing the core references of economic diplomacy, this paper finds that, as a research agenda, economic diplomacy lacks consolidation regarding its definition, variants/strands, research methods dan theoretical models. Moreover, the rigid dichotomy between diplomacy and economy – as the knowledge base of economic diplomacy – creates a significant polarisation, affecting economic diplomacy’s development as a new research field. Therefore, this paper seeks to introduce ways to overcome these problems and develop economic diplomacy as a more systematic and comprehensive research agenda.Keywords: economic diplomacy, diplomacy, trade diplomacy, commercial diplomacy