Author:
Savira Dila,Iskandar Damayanti
Abstract
Telah dilakukan penelitian untuk memanfaatkan ekstrak daun kitolod (Hippobroma longiflora (L) G. Don) sebagai tabir surya. Daun kitolod di ekstraksi secara maserasi dengan pelarut metanol kemudian di fraksinasi menggunakan n-heksana dan etil astetat. Kandungan kimia yang diperoleh dari ekstrak etil asetat adalah flavonoid, alkaloid, dan steroid. Untuk mengetahui aktivitas ekstrak tersebut dilakukan pengujian dengan cara mengukur absorbansi larutannya pada tingkat konsentrasi tertentu dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Nilai SPF yang diperoleh dari konsentrasi 100 ppm, 200 ppm, 300 ppm, 400 ppm, dan 500 ppm berturut-turut sebesar 4,3; 10,3; 15,2; 21,5; dan 28. Konsentrasi 100 ppm termasuk kedalam SPF kategori proteksi sedang, konsentrasi 200 ppm termasuk kedalam SPF kategori proteksi maksimal. Konsentrasi 300 ppm, 400 ppm, 500 ppm termasuk kedalam SPF kategori proteksi ultra.Kata Kunci : Daun Kitolod, Tabir Surya, SPF.
Reference14 articles.
1. Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Kesehatan, 2007, Riskesdas, Jakarta.
2. C. Elmets, C.A & Young, 1996, Sunscreen and Photocarcimogenesis an Objective Assessment, Photochem, pp. 435-439.
3. Dirjen POM, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi 3. Jakarta: Depatemen Kesehatan Republik Indonesia.
4. Fitria, 2015, Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Pepaya (Carica papaya) terhadap Propioni Bacterium Acnes, Politeknik Kesehatan Bandung.
5. Mansur, 1986, Determination of SPF Spechtrophotometer. Rio de Jenairo: An Bras Dermatol.