Author:
Sulistyawati Sri Wijayanti,Basuki Sukmawati,Dachlan Yoes Prijatna
Abstract
AbstrakPatogenesis malaria berat masih belum diketahui menyeluruh. Episode malaria berat dapat disebabkan oleh dua keadaan, produksi tinggi pada fase awal IL-10 dan atau kurangnya produksi IL-10 pada fase transisi. Peran IL-10 pada malaria masih belum jelas diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ekspresi IL-10 dalam kaitannya dengan patogenesis malaria berat pada mencit strain BALB/c yang diinfeksi P. yoelii 17XL.Penelitian eksperimental laboratoris dengan rancangan “post test only control group design” dilakukan, dan menggunakan 24 mencit strain BALB/c, betina, usia 7-8 minggu, yang dibagi menjadi 4 kelompok. Mencit BALB/c diinfeksi secara intraperitoneal dengan 1x105 P. yoelii 17XL, dan dikorbankan pada hari ke-3 dan ke-6 pasca infeksi. Parasitemia dan kadar hemoglobin diperiksa setiap hari. Jaringan limpa diambil untuk isolasi RNA. Ekspresi mRNA IL-10, TNFα, dan IFNγ dianalisis dengan RT-PCR. Mencit BALB/c dinfeksi dengan 1x105 P. yoelii 17XL menunjukan infeksi letal, yang ditandai dengan peningkatan parasitemia sejalan dengan penurunan kadar hemoglobin, terjadi setelah hari ke-3 pasca infeksi. Ekspresi mRNA IL-10, begitu pula dengan TNFα dan IFNγ pada hari ke-3 paska infeksi menunjukan peningkatan dibandingkan pada kontrol dan hari ke-6 paska infeksi. Tidak adanya ekspresi IL-10 pada H6, menunjukkan kemungkinan adanya kegagalan regulator mengontrol malaria berat pada infeksi P. yoelii 17XL pada mencit BALB/c. Kata kunci— mRNA IL-10, RT-PCR, patogenesis malaria berat, mencit BALB/c yang diinfeksi P. yoelii 17XL