Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan berpikir krtitis siswa dengan menggunakan model pembelajaran Brain-Based Learning dan model Whole Brain Teaching pada muatan IPA kelas V SDN 3 Senggreng Kecamatan Sumberpucung. Jenis penelitian ini adalah Pra-Eksperimental Design dengan rancangan The Static Group Pretest-Posttest Design. Sampel yang digunakan adalah seluruh kelas 5A sebagai eksperimen 1 dan kelas 5B sebagai eksperimen 2. Instrumen penelitian yang digunakan berupa tes untuk menguji berpikir kritis siswa. Hasil analisis data menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritis dengan menggunakan model Whole Brain Teaching lebih tinggi dibandingkan menggunakan model Brain-Based Learning. Data yang diperoleh menggunakan analisis Uji-t. Dari hasil Uji-t diketahui bahwa sebesar 2,127 dan 2,122, lebih besar ttabel (> 2,020) dan nilai signifikasi 5% menunjukkan bahwa nilai 0,039 dan 0,040 (< 0,05), oleh karena itu hipotesis alternatif diterima. Dengan demikian terdapat perbedaan model Brain-Based Learning dan model Whole Brain Teaching pada keterampilan berpikir kritis IPA kelas V SDN 3 Senggreng Kecamatan Sumberpucung. Diharapan dengan menggunakan model berbasis otak ini, siswa akan lebih mudah memahami materi dan dapat menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
Publisher
University of Kanjuruhan Malang
Cited by
7 articles.
订阅此论文施引文献
订阅此论文施引文献,注册后可以免费订阅5篇论文的施引文献,订阅后可以查看论文全部施引文献