Author:
Syajuananda Damba Putri,Tirtayani Luh Ayu
Abstract
Bullying telah menjadi budaya dalam dunia Pendidikan, tidak terkecuali pada jenjang Pendidikan anak usia dini (PAUD). Bullying anak usia dini sering dipandang sebagai ‘bagian yang normal dari pertumbuhan’. Banyak guru yang kurang efektif dalam menangani bullying di kalangan anak dan cenderung mengabaikan. Ketidakefektifan penanganan yang diberikan guru disebabkan rendahnya pengetahuan mengenai tindakan bullying. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan guru mengenai sembilan dimensi tindakan bullying di Taman Kanak-Kanak Kecamatan Denpasar Barat. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan survei. Responden dalam penelitian ini adalah guru TK sebanyak 75 responden. Pengumpulan data dilakukan menggunakan angket yang mengacu pada skala ukur dari Olweus (1993) dan Teacher Inventory of Skills and Knowledge (TISK) yang disusun Newman et al. Data hasil penelitian dianalisis secara statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan guru mengenai tindakan bullying berada pada kategori “sangat tinggi” yaitu sebanyak 35 guru (46%). Analisis setiap dimensi pengetahuan menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan “sangat tinggi” terletak pada dimensi: definisi bullying; bentuk bullying; karakteristik pelaku bullying; karakteristik korban bullying; dampak bullying; dan waktu terjadinya bullying, responden yang memiliki pengetahuan “tinggi” terletak pada dimensi: ciri-ciri bullying; pencegahan bullying; penanganan bullying; dan responden yang memiliki pengetahuan “sedang” terletak pada dimensi: karakteristik saksi bullying; dan tempat terjadinya bullying. Variasi pengetahuan mengenai tindakan bullying yang dilihat pada setiap dimensi memberikan gambaran terkait titik-titik lemah guru dalam memahami fenomena bullying.
Publisher
Universitas Pendidikan Ganesha
Subject
General Materials Science
Reference45 articles.
1. Adiyono, Irvan, & Rusanti. (2022). Peran Guru dalam Mengatasi Perilaku Bullying. Al-Madrasah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah, 6(3), 650–658. https://doi.org/10.35931/am.v6i3.1050.
2. Ahyani, L. ., Pramono, R. B., & Asuti, D. (2018). Empati dan Efikasi Diri Guru Terkait Kegiatan Belajar Mengajar Bebas Bullying. Intuisi: Jurnal Psikologi Ilmiah, 10(2), 141–151. http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/INTUISI.
3. Alink, R. L. A., Mesman, J., Zeijl, J. V, Stolk, M. N., Juffer, F., Koot, H. M., Bakermans-Kranenburg, J. M., & Ijzendoorn, M. H. V. (2006). The Early Childhood Aggression Curve: Development of Physical Aggression in 10- to 50-Month-Old Children. Child Development, 77(4), 654–966. https://doi.org/10.1111/j.1467-8624.2006.00912.x.
4. Araya, W., Natalia, D., & Marida, C. (2018). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Bullying dengan Metode Role Play Terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja SMPN. Jurnal Kebidanan Dan Keperawatan, 9(2), 616–626.
5. Arofa, I. Z. (2018). Pengaruh Perilaku Bullying Terhadap Empati Ditinjau dari Tipe Sekolah. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 3(61), 89–100. https://doi.org/10.22219/jipt.v6i1.5435.