Towards an Interreligious Fiqh: A Study of the Culture-Based Religious Tolerance in the Kaloran Community, Central Java, Indonesia

Author:

Sodiqin AliORCID,Umroh Roehana Rofaidatun

Abstract

This paper explores local wisdom in Kaloran, Temanggung, Central Java, Indonesia, with its religious diversity that influences the understanding and practice of their religiosity. The people’s local wisdom is agama ageming aji and sing penting brayan, which becomes the basis for building religious tolerance. It raises the question of how people interpret this philosophy as a guideline for building religious tolerance. What is the dialectic pattern of religion and culture practised by Kaloran Muslims? What is the form of implementation of inter-religious fiqh that manifests religious tolerance? The researchers argue that religion for the Kaloran people is like ageman (clothing), so choosing a religion is an individual’s freedom and rights that somebody must respect. The ultimate purpose of religion is to build social harmony (brayan). In addition, the pattern of religious and cultural dialectics practised by the Muslim Kaloran is in the form of desacralisation and culturalization of religious teachings. The pattern, in turn, encourages the rise of such kind of inter-religious fiqh built by placing religion as a private matter and must go hand in hand with culture as a medium for building tolerance. The Muslim community integrated religion and culture through desacralisation and culturalization.[Tulisan ini membahas kearifan lokal masyarakat Kaloran, Temanggung, Jawa Tengah, Indonesia, dengan keragaman keagamaannya yang mempengaruhi pemahaman dan praktik keberagamaan masyarakat. Mereka memiliki kearifan lokal berupa agama ageming aji dan sing penting brayan sebagai dasar membangun toleransi beragama. Hal ini menimbulkan pertanyaan bagaimana masyarakat memaknai falsafah tersebut sebagai pedoman dalam membangun toleransi beragama? Bagaimana pola dialektika agama dan budaya yang dipraktikkan Muslim Kaloran? Bagaimana bentuk implementasi fikih antar agama yang merupakan perwujudan dari toleransi beragama? Penelitian ini menunjukkan bahwa agama bagi masyarakat Kaloran diibaratkan sebagai ageman (pakaian), sehingga memilih agama adalah kebebasan dan hak individu yang harus dihormati. Tujuan beragama adalah untuk membangun harmoni sosial (brayan). Dengan pemahaman seperti itu, pola dialektika agama dan budaya yang dipraktikkan oleh masyarakat Kaloran berupa desakralisasi dan kulturalisasi ajaran agama terhadap budaya. Pola ini kemudian mendorong munculnya konstruksi fikih antar agama yang dibangun dengan menempatkan agama dalam wilayah privat yang harus berjalan beriringan dengan budaya sebagai media membangun toleransi. Agama dan budaya diintegrasikan melalui pola desakralisasi dan kulturalisasi.

Publisher

Al-Jamiah Research Centre

同舟云学术

1.学者识别学者识别

2.学术分析学术分析

3.人才评估人才评估

"同舟云学术"是以全球学者为主线,采集、加工和组织学术论文而形成的新型学术文献查询和分析系统,可以对全球学者进行文献检索和人才价值评估。用户可以通过关注某些学科领域的顶尖人物而持续追踪该领域的学科进展和研究前沿。经过近期的数据扩容,当前同舟云学术共收录了国内外主流学术期刊6万余种,收集的期刊论文及会议论文总量共计约1.5亿篇,并以每天添加12000余篇中外论文的速度递增。我们也可以为用户提供个性化、定制化的学者数据。欢迎来电咨询!咨询电话:010-8811{复制后删除}0370

www.globalauthorid.com

TOP

Copyright © 2019-2024 北京同舟云网络信息技术有限公司
京公网安备11010802033243号  京ICP备18003416号-3