Abstract
Pada kurun waktu tahun 2014-2021, data Annual Overview of Marine Casualties and Incidents (EMSA, 2022) menunjukkan jumlah kecelakaan kapal dengan total 535 kejadian, 34% diantaranya adalah 182 kejadian tubrukan kapal niaga. Dari kejadian kecelakaan di laut tersebut, hampir 60% disebabkan karena kesalahan manusia (human error) yang diantaranya dilatar belakangi oleh kompetensi pelaut, faktor kecapekan/kelelahan, penerapan budaya keselamatan, dan kemampuan interpretasi informasi/komunikasi. Kemampuan komunikasi menjadi pengaruh terhadap faktor human error, sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dengan bahasa inggris maritim guna mengurangi potensi kejadian kecelakaan kapal. Penelitian ini menganalisa tingkat kebutuhan komunikasi dalam menggunakan bahasa inggris maritim guna mendukung kegiatan olah gerak dan pengendalian kapal oleh pelaut. Penelitian ini terdiri dari 66 responden dari 5 industri pelayaran dengan 4 komponen utama yang mendukung tugas dan fungsi navigasi pada olah gerak dan pengendalian kapal, yaitu komponen A, B, C, dan D. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata komponen A, B, C, dan D berturut-turut adalah 4,31 dengan kategori “dibutuhkan”, 4,21 dengan kategori “Dibutuhkan”, 4,45 dengan ketegori “Dibutuhkan” dan 4,18 dengan kategori “Dibutuhkan”. Persentase tertinggi berdasarkan tingkat kebutuhan dari komponen A, B, C, dan D berturut-turut adalah 46,36% dengan ketegori “Sangat Dibutuhkan”, 43,37% dengan ketegori “ Dibutuhkan”, 55,30% dengan ketegori “Sangat Dibutuhkan”, dan 43,51% dengan ketegori “ Dibutuhkan”. Sebaran data dari semua komponen mendekati nilai rata-ratanya. Hal tersebut menginterpretasikan bahwa kemampuan komunikasi menggunakan bahasa inggris maritim bagi pelaut ketika olah gerak dan pengendalian kapal menjadi hal yang penting dan dibutuhkan guna mencegah terjadinya kecelakaan tabrakan kapal.
Kata kunci : Maritime English, Ship Handling, Ship Maneuvering, Ship Communication, Ship Safety
Publisher
Akademi Maritim Nusantara