Abstract
Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit gangguan metabolik yang menyebabkan kematian 4-5 kali lebih tinggi di Indonesia. Pasien DM memiliki berisiko lebih besar mengalami depresi dibandingkan dengan individu tanpa penyakit ini. Faktor ini merupakan salah satu masalah psikologis yang menyebabkan gangguan tidur pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara depresi dan kualitas tidur serta dimensinya pada penderita DM tipe 2, serta mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengannya. Penelitian ini berjenis korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Sampel sebanyak 146 pasien yang direkrut dengan teknik convenience sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner Beck Depression Inventory (BDI) dan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dan dianalisis dengan uji Mann-Whitney, Kruskal-Wallis, dan Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara depresi dan kualitas tidur (r = 0,08; p > 0,05). Ada korelasi negatif yang signifikan antara depresi dan penggunaan obat tidur (r = -0,19; p < 0,05). Pasien DM tipe 2 yang mengalami depresi skala ringan, menggunakan obat tidur yang lebih banyak untuk tidur yang lebih baik.
Publisher
STIKes Al Insyirah Pekanbaru