Abstract
Silat merupakan bentuk seni bela diri yang dipraktikkan dalam peradaban Melayu dengan berbagai bentuk variasi artistik dan jenis gerak. Seni pencak dan pencak silat secara luas dipraktekkan di seluruh wilayah Indonesia. Pencak silat terdaftar sebagai warisan budaya UNESCO sejak tahun 2019. Pencak Silat merupakan salah satu warisan budaya bangsa Indonesia yang harus dilestarikan. Pencak Silat, Taekwondo, Karate, Wushu, Tinju, dan Judo dikenal sebagai cabang olahraga beladiri. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kategorisasi media pembelajaran dalam penelitian pencak silat. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan menggunakan teknik analisis bibliometric dan analisis isi artikel. Analisis bibliometric pada 83 artikel dengan kata kunci pencak silat di database scopus untuk mengetahui tren dan kesenjangan (gap) topik penelitian pencak silat. Sedangkan analisis isi artikel jurnal yang diterbitkan pada tahun 2021 hingga 2023 untuk mengetahui kategorisasi media pembelajaran pencak silat yang sudah dilakukan penelitian sebelumnya. Temuan penelitian ini adalah kategorisasi media pembelajaran pencak silat menjadi 2 kategori yaitu mode pembelajaran dan multimedia pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis 30 artikel ilmiah pada database scopus yang diterbitkan pada tahun 2021 hingga 2023 yaitu mode pembelajaran artistik pencak silat dilakukan secara luring dan hybrid. Sedangkan multimedia pembelajaran yang digunakan dalam kurikulum pencak silat yaitu berbasis augmented reality (AR), virtual reality (VR), kecerdasan artifisial (AI) dan aplikasi android Kinovea.
Cited by
1 articles.
订阅此论文施引文献
订阅此论文施引文献,注册后可以免费订阅5篇论文的施引文献,订阅后可以查看论文全部施引文献