Author:
I Komang Satria Indrayana ,Arisudhana Gede Arya Bagus,Putra Putu Wira Kusuma
Abstract
Latar Belakang: Orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) yang baru positif HIV di tahun pertama lebih rentan mengalami gangguan psikologis. Dampak dari respon emosional yang negatif dapat menimbulkan penurunan self-efficacy. Self-efficacy dapat dipengaruhi oleh faktor budaya. Self-efficacy dipengaruhi faktor budaya melalui kepercayaan. Kepercayaan akan hubungan individu dengan Tuhan, lingkungan dan sesama merupakan pengertian dari spiritualitas. Spiritualitas terdiri atas dua dimensi yaitu: sikap spiritual dan kemampuan spiritual, dimana kemampuan spiritual memiliki peran yang paling efektif dalam meningkatkan self-efficacy. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat spiritualitas dengan self-efficacy pada pasien HIV dan AIDS di Puskesmas Kuta II. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional dengan pendekatan cross-sectional, dan penilaian untuk tingkat spiritualitas menggunakan kuesioner Daily Spiritual Experience Scale (DSES) serta untuk pengukuran self-efficacy menggunakan kuesioner General Self-Efficacy (GSE). Teknik sampling yang dilakukan menggunakan non-probability sampling yaitu purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 73 orang. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukan hasil uji hipotesis menggunakan Pearson Product Moment mendapatkan nilai p-value = 0,000 atau p-value < 0,05. Kesimpulan: Terdapat hubungan tingkat spiritualitas dengan self-efficacy pada pasien HIV dan AIDS di Puskesmas Kuta II. Disarankan kepada pasien dan keluarga agar tetap memperhatikan tingkat spiritalitas dan self-efficacy dalam mengatasi permasalahan dalam kehidupan.
Publisher
Yayasan Lentera Mitra Lestari
Reference64 articles.
1. Abun, D. (2021). Employees’ self-efficacy and work performance of employees as mediated by work environment. SSRN Electronic Journal, November. https://doi.org/10.2139/ssrn.3958247
2. Adler-Constantinescu, C., Beşu, E.-C., & Negovan, V. (2013). Perceived Social Support and Perceived Self-efficacy During Adolescence. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 78(2013), 275–279. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2013.04.294
3. Agustaria, G., Fazidah, A. S., & Nurmaini, N. (2019). The relationship of gender, school sanitation and personal hygiene with helminthiasis at juhar karo regency in North Sumatera Province, Indonesia. Open Access Macedonian Journal of Medical Sciences, 7(20), 3497–3500. https://doi.org/10.3889/oamjms.2019.686
4. Aisyah, P. S., Widianti, A. T., & Lusiani, E. (2020). Koping Religius Remaja ODHA di Kota Bandung. Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia, 6(1), 37–44. https://doi.org/10.17509/jpki.v6i1.21111
5. Amal, A. I., & Khofsoh, E. (2017). Potret Kebutuhan Spiritual Pasien HIV / AIDS Description Of Spiritual Need Among Hiv Aids Patient. Unissula Nursing Conference Call for Paper & National Conference, 69(2), 70–74. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.26532/.v1i1.2889