Abstract
Sejak awal konflik Suriah pada tahun 2011, Rusia sebagai sekutu penting bagi Suriah telah mendukung pemerintah Assad untuk mempertahankan rezim Assad. Rusia telah berperan sebagai pendukung langsung terhadap rezim Assad melalui dukungan non-militer, menyalurkan bantuan ekonomi, dan dukungan militer dalam bentuk kerjasama militer. Namun, setelah jatuhnya kota Aleppo, yang mewakili koalisi besar pasukan pendukung rezim sejak intervensi militer Rusia pada September 2015, Rusia telah mengubah politik luar negerinya dalam konflik Suriah. Rusia dengan cepat mengadakan pertemuan tripartit di Moskow yang melibatkan Turki dan Iran untuk menyepakati prinsip damai yang dikenal sebagai Deklarasi Moskow. Dari aspek militer, Rusia telah mengurangi sejumlah besar peralatan dan pasukan militer di Suriah. Penelitian ini akan membahas bentuk perubahan politik luar negeri Rusia terhadap Suriah dalam konflik internal Suriah antara tahun 2011 dan 2017 melalui konsep dukungan non-militer, kerjasama militer, mediasi, negosiasi, dan peace making. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif dan mengumpulkan data sekunder dari berbagai sumber yang telah dipublikasikan. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pola dari bentuk perubahan politik luar negeri Rusia dari pendukung langsung rezim Assad ke mediator dalam konflik internal Suriah antara tahun 2011 dan 2017.
Kata kunci: Konflik Suriah, Politik Luar Negeri, Pendukung Langsung, dan Mediator.
Publisher
LPPM Universitas Abdurrab
Subject
General Materials Science
Cited by
1 articles.
订阅此论文施引文献
订阅此论文施引文献,注册后可以免费订阅5篇论文的施引文献,订阅后可以查看论文全部施引文献