Abstract
Perbanyakan konvensional pisang secara umum melalui anakan (sucker) dan belahan bonggol (corm), namun bibit yang dihasilkan dengan cara ini menghasilkan sedikit anakan dan membutuhkan waktu relatif lama, pertumbuhan tidak seragam sehingga penanaman skala besar akan sulit dilakukan. Perbanyakan melalui kultur jaringan pada pisang barangan telah dilakukan, hingga diperoleh bibit bermutu baik (seragam dan bebas patogen) dalam jumlah lebih banyak dan cepat. Keberhasilan menginisiasi pembentukan kalus dan tunas merupakan langkah awal untuk menghasilkan planlet dengan multiplikasi yang tinggi. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium kultur jaringan UPT. Balai Benih Induk Gedung Johor Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh beberapa konsentrasi ZPT: (1). NAA (Naphthaleneacetic acid) dan BAP (Benzylamino purin) terhadap pertumbuhan eksplan pisang barangan secara kultur in vitro. (2). BA (Benzyl Adenin) dan IBA (Indole Butyric Acid). Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh konsentrasi NAA dan BAP; BA dan IBA terhadap pertumbuhan dan perkembangan eksplan tampak terutama dimulai pada minggu ke-2 setelah aplikasi hingga minggu ke-12. Konsentrasi BAP dan kombinasi konsentrasi NAA dan BAP serta konsentrasi BA dn IBA dan interaksinya tidak berpengaruh nyata terhadap persentase tumbuh, jumlah tunas, panjang tunas, dan bobot tunas
Publisher
Universitas Islam Sumatera Utara
Cited by
2 articles.
订阅此论文施引文献
订阅此论文施引文献,注册后可以免费订阅5篇论文的施引文献,订阅后可以查看论文全部施引文献