Author:
Abbiyyu Mohammad Darry,Nindyaswari Diah Asri
Abstract
Buzzer secara umum digunakan oleh partai politik maupun kandidat pada saat kampanye dan memiliki tugas membentuk opini publik dengan tujuan memobilisasi pemilih. Akan tetapi, pada masa pemerintahan Jokowi, buzzer memiliki pergeseran peran. Artikel ini menunjukkan bahwa buzzer digunakan untuk menyebarluaskan program pembangunan infrastruktur pemerintah dan juga menyerang pihak-pihak yang melakukan kritik atau bersebrangan dengan pemerintah. Dalam menangkal setiap kritik kepada pemerintah, narasi yang secara umum digunakan buzzer untuk membentuk citra pemerintah adalah “Jokowi Orang Baik” dan “Tidak Semua Kesalahan Adalah Kesalahan Jokowi”. Melalui studi literatur, artikel ini disusun untuk memahami aktivitas buzzer di media sosial. Dengan teori hegemoni Antonio Gramsci, argumentasi artikel ini adalah penggunaan buzzer sebagai bagian hegemoni yang dilakukan pemerintahan Jokowi untuk menciptakan kebijakan pembangunan dan pelaksanaan investasi yang minim kritik. Di sisi lain, aktivitas buzzer yang secara massif melakukan pembelaan terhadap pemerintah justru mengancam demokrasi dan membentuk kekuasaan yang otoriter.
Publisher
Universitas Sumatera Utara
Cited by
1 articles.
订阅此论文施引文献
订阅此论文施引文献,注册后可以免费订阅5篇论文的施引文献,订阅后可以查看论文全部施引文献