Author:
Yudistira Novanto,Widodo Agus Wahyu,Rahayudi Bayu
Abstract
<p><span lang="EN-GB">Deteksi Covid-19 merupakan tahapan penting untuk mengenali secara dini pasien terduga Covid-19 sehingga dapat dilakukan langkah lanjutan. Salah satu cara pendeteksian adalah melalui citra sinar-x paru. Namun demikian, selain dibutuhkan suatu model algoritma yang dapat menghasilkan akurasi tinggi, komputasi yang ringan merupakan hal yang dibutuhkan sehingga dapat diaplikasikan dalam alat pendeteksi. Model deep CNN dapat melakukan deteksi dengan akurat namun cenderung memerlukan penggunaan memori yang besar. CNN dengan parameter yang lebih sedikit dapat menghemat <em>storage </em></span><span lang="EN-GB">maupun penggunaan memori sehingga dapat berproses secara real time baik berupa alat pendeteksi maupun sistem pengambilan keputusan via <em>cloud</em>. Selain itu, CNN dengan parameter yang lebih kecil juga dapat untuk diaplikasikan pada FPGA dan perangkat keras lainnya yang mempunyai kapasitas memori terbatas. Untuk menghasilkan deteksi COVID-19 pada citra sinar-x paru yang akurat namun komputasinya juga ringan, kami mengusulkan arsitektur CNN kecil namun handal </span><span lang="EN-GB">dengan menggunakan teknik pertukaran <em>channel</em> yang disebut ShuffleNet. Dalam penelitian ini, kami menguji dan membandingkan kemampuan ShuffleNet, EfficientNet, dan ResNet50 karena mempunyai jumlah parameter yang lebih kecil dibanding CNN pada umumnya seperti VGGNet atau FullConv yang menggunakan lapisan konvolusi secara penuh namun mempunyai kemampuan deteksi yang mumpuni. Kami menggunakan 1125 citra sinar-x dan mencapai akurasi 86.93 % dengan jumlah parameter model yang 18.55 kali lebih sedikit dari EfficientNet dan 22.36 kali lebih sedikit dari ResNet50 untuk mendeteksi 3 kategori yaitu Covid-19, Pneumonia, dan normal melalui uji 5-<em>fold crossvalidation</em>. Memori yang diperlukan oleh masing-masing arsitektur CNN tersebut untuk melakukan sekali deteksi berhubungan secara linier dengan jumlah parameternya dimana ShuffleNet hanya memerlukan memori GPU sebesar 0.646 GB atau 0.43 kali dari ResNet50, 0.2 kali dari EfficientNet, dan 0.53 kali dari FullConv. Lebih lanjut, ShuffleNet melakukan deteksi paling cepat yaitu sebesar 0.0027 detik.</span></p><p><span lang="EN-GB"><br /></span></p><p><em><strong><span lang="EN-GB">Abstract</span></strong></em></p><p><em>Covid-19 detection is an important step in identifying early patients with suspected Covid-19 so that further steps can be taken. One way of detection is through pulmonary x-ray images. However, besides requiring an algorithm model that can produce high accuracy, lightweight computation is needed so that it can be applied in a detector. The deep CNN model can detect accurately but tends to require large memory usage. CNN with fewer parameters can save storage and memory usage so that it can process in real time both in the form of detection devices and decision-making systems via the cloud. In addition, CNN with smaller parameters can also be applied to FPGA and other hardware that have limited memory capacity. To produce accurate COVID-19 detection on x-ray images with lightweight computation, we propose a small but reliable CNN architecture using a channel shuffle technique called ShuffleNet. In this study, we tested and compared the capabilities of ShuffleNet, EfficientNet, and ResNet because they have a smaller number of parameters than usual deep CNN, such as VGGNet or FullConv which uses a full convolution layers with a robust detection capability. We used 1125 x-ray images and achieved an accuracy of 86.93% with a number of model parameters of 18.55 times less than EfficientNet and 22.36 times less than ResNet50 to detect 3 categories namely Covid-19, Pneumonia, and normal through the 5-fold cross validation. The memory required by each CNN architecture to perform one detection is linearly related to the number of parameters where ShuffleNet only requires GPU memory of 0.646 GB or 0.43 times that of ResNet50, 0.2 times of EfficientNet, and 0.53 times of FullConv. Furthermore, ShuffleNet performs the fastest detection at 0.0027 seconds. </em></p><p><em><strong><span lang="EN-GB"><br /></span></strong></em></p>
Publisher
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya
Cited by
5 articles.
订阅此论文施引文献
订阅此论文施引文献,注册后可以免费订阅5篇论文的施引文献,订阅后可以查看论文全部施引文献