Author:
Latif Muhammad,Andriani Andriani,Hakam Abdul
Abstract
Pertemuan tiga lempeng terbesar di dunia antara lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik menyebabkan Indonesia menjadi wilayah yang berpotensi akan terjadinya bencana longsor. Longsor merupakan kejadian pergerakan suatu massa tanah atau geologi yang melalui suatu bidang gelicir yang menuruni lereng. Kabupaten Bengkulu Tengah yang berada di Provinsi Bengkulu, merupakan daerah rawan bencana longsor, hal ini dapat dilihat berdasarkan kejadian-kejadian terdahulu, yang telah menyebabkan masyarakat mengalami kerugian harta benda dan korban jiwa. Analisis sebaran longsor ialah sebuah cara yang digunakan untuk mengetahui wilayah dengan tingkat potensi terjadinya longsor mulai dari tingkat rendah – sangat tinggi yang memungkinkan masyarakat dapat lebih waspada. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran kerawanan longsor dan menentukan faktor dominan yang mempengaruhi tingkat potensi longsor. Metode penelitian dilakukan dengan pemberian bobot dan skoring dengan acuan Puslittanak. Pembuatan peta longsor ini di peroleh dari hasil overlay data-data sekunder seperti DEM, sebaran tutupan lahan, sebaran curah hujan, sebaran geologi, dan sebaran jenis tanah yang menggunakan aplikasi ArcGIS 10.7. Hasil penelitian diperoleh tingkat sebaran longsor di Kabupaten Bengkulu Tengah didominasi oleh tingkat sebaran longsor yang sedang seluas 73455 Ha dengan persentase 60%. Daerah yang memiliki sebaran longsor sangat tinggi terdapat di empat kecamatan terdiri dari kecamatan Taba Penanjung, Meringgi Kelindang, Meringgi Sakti, dan Pematang Tiga seluas 8948 Ha dengan pesentase 7%. Sebaran peta curah hujan mempunyai nilai paling tinggi yang menjadi faktor paling dominan dalam proses terjadinya longsor.
Cited by
2 articles.
订阅此论文施引文献
订阅此论文施引文献,注册后可以免费订阅5篇论文的施引文献,订阅后可以查看论文全部施引文献