Media sosial dalam praktiknya menggunakan bahasa sebagai medium utama untuk saling berinteraksi. Bahasa menjadi prasyarat mutlak agar komunikasi para penggunanya dapat berjalan lancar. Dalam konteks Indonesia, bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional dan bahasa negara. Salah satu fungsinya digunakan sebagai alat pengembangan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan dan teknologi. Kebudayaan nasional yang beragam, rasanya tidaklah mungkin dapat disebarluaskan kepada masyarakat dengan menggunakan bahasa lain, selain bahasa Indonesia. Hal ini juga berlaku dalam penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi modern, termasuk dalam penggunaan media sosial. Tidak dapat dimungkiri perkembangan media sosial yang kini dapat diakses dengan mudah oleh hampir seluruh kalangan masyarakat telah memberikan banyak manfaat, namun juga menjadi ancaman terhadap eksistensi bahasa Indonesia. Misalnya, fenomena bahasa alay dan memudarnya etika dalam bertutur. Variasi-variasi dalam bahasa alay mayoritas dipopulerkan oleh kalangan remaja di media sosial. Dan harus diakui bahwa eksistensi bahasa gaul tersebut tampaknya mulai merongrong kewibawaan bahasa Indonesia dari segi kaidah tata bahasa. Selain itu, media sosial kadang hanya digunakan sebagai wadah mengekspresikan kemarahan dan caci-maki, serta tulisan-tulisan yang memuat konten pornografi dan provokasi, sehingga yang terjadi adalah semakin memudarnya etika bersopan santun dalam bertutur. Terhadap persoalan tersebut, beragam upaya dapat dilakukan dalam membina dan mengembangkan bahasa Indonesia. Salah satunya melalui pendekatan pembelajaran bahasa Indonesia yang menggunakan media sosial dalam membantu siswa memahami kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal ini dapat dilakukan karena media sosial telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia, terutama kalangan remaja. Selain itu, juga harus ditanamkan sejak dini rasa cinta dan bangga terhadap bahasa Indonesia dengan cara membiasakan diri menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar sesuai dengan kaidah dan konteks yang berlaku.