Artikel ini memaparkan hasil analisis mengenai tingkat literasi membaca, matematika, dan sains pada data PISA 2015 untuk menjawab pertanyaan tentang kesenjangan mutu dan akses pendidikan di Indonesia: (1) seberapa besarkah kesenjangan mutu antar sekolah di Indonesia? dan (2) Apakah semua siswa - terlepas dari latar belakang sosial ekonominya - memiliki kesempatan yang sama untuk masuk ke sekolah-sekolah itu? Terkait pertanyaan pertama, perbedaan antara 10% sekolah kategori prestasi tinggi dengan sebagian besar sekolah lain (80% sekolah berprestasi menengah) berkisar 70 sampai 120 poin. Ini setara dengan 2.5 sampai 4 tahun pelajaran. Dengan kata lain, siswa di sebagian besar sekolah di Indonesia tertinggal antara 2.5 sampai 4 tahun dibanding siswa di 10% sekolah kategori atas. Hal ini mengindikasikan adanya ketimpangan mutu yang cukup besar antar sekolah menengah di Indonesia. Terkait pertanyaan kedua: Dibanding status sosial ekonomi (SES) level individu, SES kolektif memiliki kaitan yang lebih kuat dengan skor literasi. Koefisien regresi SES kolektif dalam berkisar antara 33-40 poin. Temuan ini memiliki implikasi praktis yakni bahwa zonasi akan efektif sejauh kebijakan tersebut mampu mencegah pengelompokan siswa berdasarkan tingkat SES.