Abstract
Artikel ini membahas bagaimana komunitas-komunitas kaum muda Muslim perkotaan Indonesia berupaya merebut ruang publik perkotaan untuk menggaungkan kesalehan performatif dan mempromosikan gerakan hijrah. Dengan mempelajari salat berjamaah, tabligh akbar, dan mengaji Quran di beberapa ruang publik Indonesia, tulisan ini berargumen bahwa kaum muda Muslim Indonesia kontemporer sangat sadar bahwa strategi baru dakwah Islam perlu menguasai ruang publik setelah sekian lama direpresi oleh rezim Suharto. Baru-baru ini, mengaji Quran dengan penduduk setempat telah berlangsung di trotoar jalan utama di Yogyakarta dan Pekanbaru. Di kota-kota lain, keterlibatan massa dalam ritual bernuansa Islam di ruang publik seperti pusat perbelanjaan, jalan raya, alun-alun kota, dan pusat-pusat keramaian lainnya telah menarik minat kaum urban Muslim. Dalam komunitas-komunitas Muslim yang saling terhubung ini, di satu sisi, mereka memahami bahwa salat berjamaah, pengajian, pembacaan Quran, dan tindakan performatif lainnya dapat berlangsung tidak hanya di tempat-tempat suci. Di sisi lain, mereka juga menganggap perlunya menggambarkan bahwa mayoritas Muslim di Indonesia tidak hanya signifikan secara statistik. Lebih lanjut, artikel ini menggambarkan bahwa meningkatnya performativitas dan artikulasi Islam di ruang publik merupakan fenomena yang tengah berlangsung di dunia Barat dan Timur terkait kebutuhan spiritual umat Islam di tengah disrupsi ekonomi, sosial, dan politik global.