Abstract
AbstractHistory is always considered unable to make a real contribution when dealing with everyday life that demands things that are pragmatic from the practicalities of a science. Through "hilirisasi" historiography combined with the principles of commodification in the frame of "consuming history", this paper shows that history when understood as historiography is a science that is able to equip both individuals and groups to meet the needs of daily life, as a representation the intelligence and productivity of the nation within the grand framework of entrepreneurship and innovation. History is an inspiration for "dreamers" to take creative, innovative, and productive actions in the Industrial 4.0 and 5.0 eras. As a result, each people who learn history are able to create entrepreneurial opportunities both for themselves and the wider community in order to realize the prosperity of the nation.----------AbstrakSelama ini, sejarah selalu dianggap tidak mampu memberi sumbangan yang nyata ketika berhadapan dengan kehidupan sehari-hari, yang menuntut hal-hal yang bersifat pragmatis dari praktis sebuah ilmu. Melalui “hilirisasi” historiografi yang dipadu dengan prinsip-prinsip komodifikasi dalam bingkai “mengonsumsi sejarah”, tulisan ini menunjukkan bahwa sejarah ketika dipahami sebagai historiografi merupakan sebuah ilmu yang mampu membekali, baik individu maupun kelompok, untuk berproduksi memenuhi kebutuhan kehidupan sehari-harinya, sebagai sebuah representasi kecerdasan dan produktivitas bangsa dalam kerangka besar kewirausahaan dan inovasi. Sejarah adalah inspirasi untuk para “pemimpi” melakukan tindakan-tindakan kreatif, inovatif, dan produktif pada era Industri 4.0 dan 5.0. Hasilnya, setiap anak bangsa yang belajar sejarah mampu menciptakan peluang kewirausahaan, baik untuk dirinya sendiri maupun masyarakat yang luas, dalam rangka mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa.
Cited by
2 articles.
订阅此论文施引文献
订阅此论文施引文献,注册后可以免费订阅5篇论文的施引文献,订阅后可以查看论文全部施引文献