Optimasi Kualitas Tandan Buah Segar Kelapa Sawit dalam Proses Panen-Angkut Menggunakan Model Dinamis

Author:

Krisdiarto Andreas Wahyu,Sutiarso Lilik,Widodo Kuncoro Harto

Abstract

Oil palm fresh fruit bunch (FFB) handling processes, i.e harvesting, loading, and transporting to the Palm Oil Mill are interrelated activities because each of them contributed to the degradation of oil palm fruit quality. This paper presented studied among factors that together in series interfere FFB quality. FFB quality parameter observed was Free Fatty Acid (FFA) content. Experiment was conducted by measuring FFA content of FFB at each step of handling processes, i.e harvesting, transportation in plantation block, loading into truck, and transportation to the palm oil mill. Interrelationship among factors was built using dynamic modelling. Output of dynamic model simulation showed that there was differences of FFA content among different handling conditions. A slight difference on FFA content was observed between harvesting in mineral land and peatland and among different plant heights. Loading into truck was a handling step that had biggest contribution to quality degradation due to FFB bruise. FFBs laid on the base of truck bin suffered more bruise that resulted in higher FFA content. Manual loading of FFB harvested from mineral soil by throwing to the bottom of truck bin resulted in FFA content of bruised fruit by 5.5%, higher compared to those of the top layer which was 4.5%. Model also showed that FFA content increased due to series handling steps, compared with natural degradation. Proportion of good FFB can be used to control the whole FFA content. Without mixing, bruised FFB produced FFA content of 9.95 %, while mixing bruished and good fruit at a ratio 20 % : 80 % resulted in FFA content of 2.82 %. Increasing bruise fruit proportion from 10 % to 20 % resulted in higher FFA content of fruit harvested on mineral land than those harvested on peat land (0.88 % compare to 0.80 %), and resulted in 0.92 % increment for 3rd maturity level fruit harvested compared to 0.72 % for 1st maturity level harvested fruit. Recommendations related to harvesting were: 1) If the road and truck bin was in bad condition, FFB should be harvested at 1st or 2nd level of maturity; 2) The optimum harvesting-transportation condition for FFB quality was at 1st maturity level in peat land and transported by wood bin truck. While recommendations related to transportation were: 1) The manual loading by throwing to truck bin should be avoided; and 2) In order to maintain FFB quality, loading and transportation delay was better than waiting or queing in oil palm mill. ABSTRAKProses penanganan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit, yaitu pemanenan, pemuatan, dan pengangkutan ke pabrik minyak kelapa sawit merupakan kegiatan saling terkait, karena masing-masing berkontribusi terhadap penurunan kualitas. Penelitian ini bertujuan mempelajari keterkaitan antar faktor-faktor yang bersama-sama secara berurutan mempengaruhi kualitas TBS. Parameter kualitas TBS yang diamati adalah kadar Asam Lemak Bebas (ALB). Metode yang digunakan adalah mengukur kadar ALB TBS pada setiap tahap proses penanganan bahan, yaitu pemanenan, pengangkutan di dalam blok kebun, pemuatan ke bak truk, dan pengangkutan ke pabrik minyak kelapa sawit. Keterkaitan antar faktor dibangun dengan model dinamis. Keluaran dari simulasi model dinamis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kadar ALB antar kondisi penanganan TBS yang berbeda. Terdapat sedikit perbedaan kadar ALB antara TBS yang dipanen pada lahan mineral dan lahan gambut dan antara ketinggian pohon yang berbeda. Tahap penanganan TBS yang berkontribusi paling besar kepada penurunan kualitas akibat memar adalah pemuatan ke bak truk. TBS yang dimuat di dasar bak truk mengalami memar lebih banyak sehingga kadar ALB-nya lebih tinggi. Kadar ALB TBS yang dipanen di lahan mineral dan dimuat pada dasar bak truk 5,5 %, sedangkan yang di lapisan atas 4,5 %. Model menunjukkan bahwa kadar ALB meningkat pada penanganan bahan berurutan, berbeda dengan penurunan kualitas secara alami. Proporsi buah utuh dapat digunakan untuk mengendalikan kadar ALB secara keseluruhan. Bila seluruh buah memar, kadar ALB dapat mencapai 9,95 %, sedangkan campuran 20 % buah memar dan 80 % buah utuh, kadar ALB-nya 2,82 %. Peningkatan proporsi buah memar dari 10 % menjadi 20 % untuk buah yang dipanen dari lahan mineral menyebabkan penambahan kadar ALB lebih besar daripada buah yang dipanen dari lahan gambut, yaitu 0,88 % dibanding 0,80 %. Hal yang sama menyebabkan perbedaan kadar ALB 0,92 % untuk buah yang dipanen pada fraksi 3 dan 0,72 % untuk buah dipanen pada fraksi 1. Rekomendasi dari hasil penelitian ini adalah: 1) Pemuatan dengan pelemparan TBS secara manual sebaiknya dihindari; 2) Bila kondisi bak truk dan jalan buruk, sebaiknya TBS dipanen pada fraksi 1 atau 2; 3) Titik optimum kualitas TBS saat panen dan angkut adalah pada fraksi 1 di lahan gambut dan diangkut dengan truk bak kayu, dan 4) Dari sisi kualitas TBS, penundaan pengangkutan lebih menguntungkan daripada menunggu proses (mengantri) di pabrik minyak kelapa sawit (PMKS).

Publisher

Universitas Gadjah Mada

Cited by 4 articles. 订阅此论文施引文献 订阅此论文施引文献,注册后可以免费订阅5篇论文的施引文献,订阅后可以查看论文全部施引文献

同舟云学术

1.学者识别学者识别

2.学术分析学术分析

3.人才评估人才评估

"同舟云学术"是以全球学者为主线,采集、加工和组织学术论文而形成的新型学术文献查询和分析系统,可以对全球学者进行文献检索和人才价值评估。用户可以通过关注某些学科领域的顶尖人物而持续追踪该领域的学科进展和研究前沿。经过近期的数据扩容,当前同舟云学术共收录了国内外主流学术期刊6万余种,收集的期刊论文及会议论文总量共计约1.5亿篇,并以每天添加12000余篇中外论文的速度递增。我们也可以为用户提供个性化、定制化的学者数据。欢迎来电咨询!咨询电话:010-8811{复制后删除}0370

www.globalauthorid.com

TOP

Copyright © 2019-2024 北京同舟云网络信息技术有限公司
京公网安备11010802033243号  京ICP备18003416号-3