Abstract
Kematangan tandan buah segar (TBS) sangat memengaruhi rendemen dan kualitas minyak sawit (crude palm oil, CPO), kernel dan minyak inti sawit (palm kernel oil, PKO). Kriteria matang panen secara konvensional masih digunakan dalam penentuan target produksi. Kriteria tersebut juga digunakan sebagai dasar dalam pengembangan teknologi pemanenan secara mekanisasi dan digitalisasi. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan kriteria matang panen optimum TBS berdasarkan jumlah berondolan dari tandan sebelum dipanen, terkait dengan rendemen, mutu, dan karakteristik kimia pada CPO dan PKO. Sampel yang digunakan adalah TBS berjenis Tenera dengan variasi kematangan meliputi mentah (buah berwarna hitam kemerahan), mengkal (buah berwarna merah namun belum ada berondolan), matang (berondolan 1-3 butir), matang (berondolan 5-10 butir) dan lewat matang (berondolan 20-40 butir). Rendemen CPO, kernel dan PKO semakin meningkat dengan meningkatnya kematangan buah. Semakin matang buah, kadar asam lemak bebas dan bilangan peroksida pada CPO semakin meningkat. Hal yang sama juga pada kadar karoten dan nilai deterioration of the bleachability index (DOBI) namun nilai keduanya menurun pada buah lewat matang. Bilangan iodin dan komposisi asam lemak berbeda pada setiap kematangan buah. Secara umum, pada beberapa varietas Tenera, rata-rata rendemen CPO dan kernel, dan mutu CPO pada buah matang dengan berondolan 1-3 butir relatif sama dengan buah matang dengan berondolan 5-10 butir. Dengan demikian, rendemen dan mutu CPO, kernel dan PKO yang optimal dapat diperoleh dengan melakukan pemanenan TBS pada kriteria matang dengan jumlah berondolan 1-3 butir di piringan.
Publisher
Riset Perkebunan Nusantara
Cited by
3 articles.
订阅此论文施引文献
订阅此论文施引文献,注册后可以免费订阅5篇论文的施引文献,订阅后可以查看论文全部施引文献