Author:
Kusmaharti Dian,Yustitia Via
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan self regulated learning calon guru sekolah dasar dalam menyelesaikan masalah numerasi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah 44 mahasiswa calon guru sekolah dasar yang diperoleh dengan teknik cluster random sampling. Pengumpulan data menggunakan angket. Instrumen berupa angket self-regulated learning yang valid dan reliabel. Teknik analisis data yang digunakan yakni dengan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kemampuan self-regulated learning calon guru sekolah dasar dalam kategori cukup baik. Hasil analisis pada setiap aspeknya yakni, pada 1) aspek perencanaan berada pada kategori cukup baik, aktivitasnya meliputi menentukan strategi belajar, merasa memiliki kewajiban untuk menyelesaikan tugas, dan mengatur diri untuk persiapan belajar, 2) pada aspek pelaksanaan berada pada kategori baik, aktivitasnya meliputi meliputi menerapkan strategi kognitif dan metakognitif, mengontrol emosi dan motivasi belajar, dan melakukan kegiatan, serta 3) aspek evaluasi berada pada kategori baik, aktivitasnya meliputi memilih strategi untuk mengatasi kegagalan, merasa mampu mengevaluasi hasil belajar, meninjau kembali hasil pekerjaan sendiri.
Publisher
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Reference24 articles.
1. Adeyemi, Moradeyo, A., & Babatunde, S. (2014). Personal factors as predictors of students academic achievement in colleges of education in South Western Nigeria. Educational Research and Reviews, 9(4), 97–109. https://doi.org/10.5897/err2014.1708
2. Adhi, I. K., Putra, D., Arini, N. W., & Sudarma, I. K. (2019). Pengaruh Model Self Regulated Learning terhadap Hasil Belajar IPA Siswa. 3(3), 258–266.
3. Darmiany. (2016). Self-regulated learning mahasiswa pendidikan guru Sekolah dasar ( PGSD ) tahun pertama. Jurnal Psikologi Pendidikan, 2(1), 72–81.
4. Fatimah, S. (2019). Self-Regulated Learning and Prestasi Akademik Siswa Program Akselerasi Berdasarkan Jenis Kelamin. JKI (Jurnal Konseling Indonesia), 4(2), 68–73. https://doi.org/10.21067/jki.v4i2.3243
5. Gafoor, K., & Kurukkan, A. (2015). Why High School Students Feel Mathematics Difficult? An Exploration of Affective Beliefs [¿Por qué los estudiantes de secundaria sienten las matemáticas difíciles? Una exploración de creencias afectivas]. In UGC Sponsored National Seminar on Pedagogy of Teacher Education Trends and Challenges (Number August, pp. 1–6). bit.ly/37OLqE7