Strategi Pemanfaatan Sumberdaya Lahan untuk Pencapaian Swasembada Beras Berkelanjutan

Author:

Mulyani Anny,Nursyamsi Dedi,Syakir Muhammad

Abstract

<p><strong>Abstrak.</strong> Lahan pertanian eksisting penghasil bahan pangan terutama sawah dan lahan kering menjadi tumpuan harapan untuk memenuhi kebutuhan pangan 258,7 juta jiwa penduduk pada tahun 2017. Usaha pencapaian swasembada berkelanjutan dihadapkan pada (i) peningkatan jumlah penduduk sekitar 3,4 juta jiwa setiap tahun, (ii) konversi lahan sawah ke non pertanian dengan laju sekitar 96.500 ha tahun-1, sementara laju perluasan lahan sawah hanya sekitar 20.000-30.000 ha tahun-1, dan (iii) perubahan iklim global yang menyebabkan peningkatan intensitas dan frekuensi kejadian iklim ekstrim berupa kekeringan, kebanjiran, longsor, yang selanjutnya meningkatkan intensitas serangan hama/penyakit tanaman. Upaya dan strategi untuk mengatasi permasalahan tersebut diantaranya melalui, pertama, intensifikasi dengan inovasi teknologi pada 4 juta ha sawah irigasi teknis, 4,1 juta ha lahan sawah sub-optimal (tadah hujan, irigasi sederhana, sawah rawa) melalui perbaikan saluran irigasi dan sistem drainase, pemupukan berimbang, pengembangan varietas unggul, dan peningkatan Indeks Panen dari 1 menjadi 1,5. Kedua, pengendalian konversi lahan melalui kesepakatan berbagai pemangku kepentingan, kerjasama lintas kementerian/ lembaga serta antara pemerintah dengan swasta dan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya konversi lahan terhadap ketahanan pangan, kestabilan sosial, ekonomi dan politik. Ketiga,perluasan areal tanam di lahan perkebunan kelapa sawit muda (5,1 juta ha) dan karet (0,54 juta ha), serta pada perkebunan kelapa (2,15 juta ha). Tersedia varietas toleran naungan untuk padi gogo, jagung dan kedelai untuk mendukung usaha ini. Keempat, perluasan areal pertanian baru untuk tanaman pangan pada lahan potensial di lahan rawa (pasang surut, lebak, dan gambut) dan pada lahan basah non rawa untuk sawah irigasi dan tadah hujan, serta di lahan kering dengan lereng &lt; 15% untuk tegalan. Keempat pendekatan ini diharapkan dapat mewujudkan swasembada pangan secara berkelanjutan.</p><p><em><strong>Abstract.</strong> Existing agricultural land for food crops, especially paddy fields and upland, is a very essential element for fulfilling the needs of food for258.7 million people in 2017. The efforts to achieve permanent self-sufficiency are challenged by (i) an increase in the population of approximately 3.4 million people each year, (ii) conversion of paddy field to non-agricultural land at a rate of about 96,500 ha year-1, while the rate of paddy field expansion is only about 20,000-30,000 ha year-1, and (iii) global climate change which causes the increase in intensity and frequency of extreme climatic events in the forms of droughts, floods, landslides, that in turns increase the incident of pest/disease attacks. Efforts and strategies are required to overcome them through first, intensification by applying technological innovations on 4 million ha of existing fully irrigated rice fields, 4.1 million ha of sub-optimal rice fields (rainfed, simple irrigation, swampland) with improved irrigation and drainage systems, balanced fertilization, improved varieties, and increased Harvesting Index from 1 to 1.5. Second, control of land conversion by establishing multi-stakeholder agreements, cooperation among related ministerials/institutionals, local governments, private sectors and communities to raise awareness of the risk of land conversion to food security, social, economic and political stability.Third, expansion of rice farming areas into young oil palm (5.1 million ha), rubber (0.54 million ha), as well as on coconut (2.15 million ha) plantations. Shade tolerant varieties are now available for upland rice, maize and soybeans to support this effort. Fourth, expansion of new agricultural areas for food crops on potential lands in swamp land (tidal swamp lands, fresh water swamp land and peat land), as well as on non swamp wetlands for irrigated and rain-fed rice fields, and on upland with slopes of &lt;15% for annual upland crops. These four approaches are believed to enable achievement of sustainable food self-sufficiency.</em></p><p> </p>

Publisher

Indonesian Agency For Agricultural Research and Development (IAARD)

Subject

General Earth and Planetary Sciences,General Engineering,General Environmental Science

同舟云学术

1.学者识别学者识别

2.学术分析学术分析

3.人才评估人才评估

"同舟云学术"是以全球学者为主线,采集、加工和组织学术论文而形成的新型学术文献查询和分析系统,可以对全球学者进行文献检索和人才价值评估。用户可以通过关注某些学科领域的顶尖人物而持续追踪该领域的学科进展和研究前沿。经过近期的数据扩容,当前同舟云学术共收录了国内外主流学术期刊6万余种,收集的期刊论文及会议论文总量共计约1.5亿篇,并以每天添加12000余篇中外论文的速度递增。我们也可以为用户提供个性化、定制化的学者数据。欢迎来电咨询!咨询电话:010-8811{复制后删除}0370

www.globalauthorid.com

TOP

Copyright © 2019-2024 北京同舟云网络信息技术有限公司
京公网安备11010802033243号  京ICP备18003416号-3