Author:
Martias -,Poerwanto R,Anwar S,Hidayati R
Abstract
ABSTRAK. Cemaran getah kuning merupakan masalah utama yang menyebabkan rendahnya kualitas buah manggis untuk ekspor. Ketersediaan hara di dalam tanah diduga berpengaruh terhadap cemaran getah kuning. (Tambahkan informasi pada level konsentrasi hara Ca dan Mn yang bagaimana yang berpengaruh terhadap frekuensi/insidensi getah kuning pada manggis). Penelitian hubungan antara ketersediaan hara tanah dengan cemaran getah kuning pada buah manggis dilakukan di Desa Karacak, Barengkok, Garogek, dan Pusaka Mulia (Jawa Barat), Koto Lua, Baringin, Pakandangan, Padang Laweh, Lalan (Sumatera Barat), dan Sukarame (Lampung), dari bulan Desember 2009 sampai Juli 2011 (Perlu ditambahkan informasi yang jelas perbedaan lokasi yang dipilih apakah merepresentasikan adanya perbedaan yang mencolok kasus cemaran getah kuning manggis, sehingga pembaca bisa membaca alasan penentuan lokasi tersebut, mengingat cemaran getah kuning menjadi factor penting penelitian ini). Lokasi penelitian di tingkat desa ditentukan dari hasil wawancara menggunakan teknik purposive sampling dengan pedagang pengumpul di tingkat kecamatan dan desa. Pada setiap lokasi dari 10 sentra produksi yang terpilih, ditentukan 10 tanaman yang representatif untuk diamati, setiap tanaman diambil 100 buah sampel. Buah manggis yang diamati untuk seluruh lokasi mencapai 10.000 buah (1.000 buah untuk setiap lokasi). Sampel tanah diambil dari zona perakaran pada masing-masing pohon serta dianalisis sifat kimia dan ketersediaan hara tanahnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cemaran getah kuning pada buah manggis secara langsung dikendalikan oleh ketersediaan Ca dan Mn dalam tanah. Ketersediaan K, P, Mg, Cu, Zn, dan B dalam tanah secara tidak langsung berpengaruh terhadap cemaran getah kuning (Mekanismenya bagaimana? Perlu dijelaskan). Kalsium berperan mengeliminasi, sedangkan Mn menginduksi cemaran getah kuning pada aril (daging buah) maupun kulit buah manggis. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai landasan untuk mengendalikan cemaran getah kuning pada buah manggis.<br /><br />ABSTRACT. Martias, Poerwanto, R, Anwar, S, and Hidayati, R 2012. Relationship between Nutrient Availability of Soil with Yellow Sap Contamination on Mangosteen Fruits. Yellow sap contamination on mangosteen fruits is a major problem that causes poor quality on mangosteen fruits for export. Soil nutrients availability would be expected influence directly and indirectly in eliminating or inducing yellow sap contamination. Research relationship between nutrients availability with yellow sap contamination on mangosteen fruits was done in some mangosteen production center areas in the Village Karacak, Barengkok, Garogek, and Pusaka Mulia (West Java), Koto Lua, Baringin, Pakandangan, Padang Laweh, and Lalan (West Sumatera), and Sukarame (Lampung), from December 2009 to July 2011. Research sites at the village level were determined by interviewing traders at district and village levels using purposive sampling technique. At each location of 10 from center production that was selected, determined 10 plants representative to observe, each plant taken 100 fruits sample. Mangosteen fruits were observed for all sites reach 10 thousand pieces (1,000 pieces for each location). Soil samples were taken at the root zone of each tree and analyzed the chemical properties and soil nutrient availability. The results showed that the yellow sap contamination of mangosteen fruits was directly controlled by the availability of Ca and Mn in the soil. The availability of K, P, Mg, Cu, Zn, and B in the soil indirectly affected yellow sap contamination. Calcium played to eliminate and Mn contributed to induces yellow sap contamination, either aryl and the skin of mangosteen fruits. The results of this study can be used as the basis for the study contaminat control yellow sap of the mangosteen fruits.<br />
Publisher
Indonesian Agency For Agricultural Research and Development (IAARD)