Author:
SYAHID SITTIFATMAH,ROSTIANA OTIH,MIFTAKHUROHMAH MIFTAKHUROHMAH
Abstract
<p>ABSTRAK<br />Purwoceng (Pimpinella pruatjan Molk.) merupakan tanaman obat<br />langka yang cukup potensial untuk dikembangkan sebagai bahan baku<br />afrodisiak. Untuk mendukung budidaya tanaman ini diperlukan bahan<br />tanaman yang memadai. Perbanyakan in vitro purwoceng untuk<br />memperoleh bahan tanaman secara masal masih dibatasi oleh sulitnya<br />menginduksi akar, yang berakibat rendahnya keberhasilan aklimatisasi di<br />lapangan. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan teknik induksi<br />perakaran dengan menggunakan dua jenis auksin (NAA dan IBA) pada<br />berbagai taraf konsentrasi yaitu 0; 0,1; 0,2; 0,4; 0,6; 0,8; 1,0; 1,5 dan 2,0<br />mg/1. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan, Balai<br />Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Bogor dari bulan Januari 2003<br />sarnpai dengan Februari 2004. Rancangan percobaan yang digunakan<br />adalah acak lengkap dengan tiga ulangan. Setiap ulangan terdiri dari tiga<br />tunas. Parameter yang diamati adalah jumlah akar, panjang akar dan<br />jumlah daun layu serta penampakan kultur secara visual. Hasil penelitian<br />menunjukkan bahwa auksin NAA nyata menghasilkan jumlah akar lebih<br />banyak dan lebih panjang dari IBA. Penggunaan NAA 0,8 g/1 merupakan<br />konsentrasi terbaik untuk induksi akar. Tidak ada perbedaan yang nyata<br />dari penggunaan NAA atapun IBAterhadap parameter jumlah daun layu.<br />Kata kunci : Purwoceng, Pimpinella pruatjan Molk, tanaman obat,<br />pengatur tuumbuh , NAA, IBA, induksi akar, in vitro, Bogor</p><p><br />ABSTRACT<br />Effect of NAA and IBA on root induction of pruatjan<br />(Pimpinella pruatjan Molk.) in vitro<br />Pruatjan (Pimpinella pruatjan Molk.) is one of endangered species<br />which is potential to be developed as aphrodisiac source. To support<br />pruatjan cultivation , it is needed to prepare the planting material. In vitro<br />propagation of pruatjan is hampered by the difficulty in inducing the<br />normal roots which affect the successful plant acclimatization. The<br />objective of this research was to obtain the root induction technique using<br />two kinds of auxin (NAA and IBA ) at several concentrations i.e : 0; 0.1;<br />0.2; 0.4; 0.6; 0.8; 1.0; 1.5 and 2.0 mg/1. This experiment was conducted<br />from January 2003 to February 2004 at the Tissue Culture Laboratory of<br />Indonesian Spices and Medicinal Crops Research Institute (ISMECRI) in<br />Bogor. Experiment was designed as a completely randomized design with<br />three replications. Each replication consisted of three shoots. The<br />parameters observed were number of roots, length of roots, number of<br />senessence leaves and culture performance. The result showed that NAA<br />produced the greatest and the longest roots compared to that of DBA. The<br />use of NAA 0,8 mg/1 performed the best treatment to induce roots. The<br />number of senessence leaves was neither affected by NAA nor IBA.<br />Key words: Pruatjan, Pimpinella pruatjan Molk., medicinal plant,<br />growth regulator, NAA, IBA, root induction, in vitro</p>
Publisher
Indonesian Agency For Agricultural Research and Development (IAARD)
Cited by
2 articles.
订阅此论文施引文献
订阅此论文施引文献,注册后可以免费订阅5篇论文的施引文献,订阅后可以查看论文全部施引文献
1. APPLICATION OF HYDROPONIC TECHNOLOGY TO THE YIELD AND QUALITY OF PURWOCENG "VIAGRA FROM ASIA";INMATEH Agricultural Engineering;2023-04-30
2. In vitro rooting and acclimatization of plantlets of banana (Musa paradisiaca Linn) ‘Ambon Kuning’;THE 3RD INTERNATIONAL CONFERENCE ON PROGRESSIVE EDUCATION (ICOPE) 2021: Harmonizing Competencies in Education Transformation towards Society 5.0;2023