Abstract
Proses asimilasi dan akomodasi berperan penting dalam proses konstruksi jawaban pada pemecahan masalah,namun sering ditemukan bahwa siswa dalam mengkonstruksi jawaban masih sering mengalami keraguan dalam menyelesaikan permasalahan matematika. Di Indonesia sebelumnya sudah terdapat beberapa peneliti yang meneliti berhubungan dengan proses konstruksi dalam pemecahan masalah, namun masih jarang peneliti yang mengaitkan jenis kelaminnya. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini untuk mengetahui konstruksi jawaban murid pria dan murid wanita saat memecahkan masalah transformasi geometri. Kami menggunakan metode penelitian yang menerapkan pendekatan kualitatif. Subjek yang dilibatkan adalah murid kelas XI SMA Negeri 2 Kotabumi dengan menggunakan instrumen tes dan wawancara. Pengumpulan data dilakukan melalui uji coba dan sesi wawancara, dengan penerapan teknik analisis data yang merujuk pada metode yang dikembangkan oleh Miles & Hubberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara proses konstruksi siswa perempuan dengan proses konstruksi siswa laki-laki pada tahap yang kedua dan ketiga, yaitu merencanakan penyelesaian dan melaksanakan rencana penyelesaian
Publisher
Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)
Reference21 articles.
1. Azizah, R. (2019). Profil peserta olimpiade matematika dalam konstruksi soal cerita. 2(1), 71–84. https://doi.org/10.21274/jtm.2019.2.1.71-84
2. Danindra, L. S. (2020). Proses berpikir komputasi siswa SMP dalam memecahkan masalah pola bilangan ditinjau dari perbedaan jenis kelamin. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, 9(1).
3. Fathani, A. H. (2016). Pengembangan literasi matematika sekolah dalam perpektif multiple intelligences. EduSains, 4, 136–150.
4. Hasanah, N. (2022). Analisis proses berpikir siswa dalam memecahkan masalah matematika ditinjau dari tipe kepribadian ektrovert-introvert dan gender. 422–435.
5. Hendrowati, T. Y. (2015). Pembentukan pengetahuan lingkaran melalui pembelajaran asimilasi dan akomodasi teori konstruktivisme piaget. 1(1), 1–16.