Author:
Nadia Diandra ,Stephen Valentino Lie ,Adianto Wicaksono
Abstract
Seiring dengan berkembangnya teknologi, keputusan dalam pemilihan metode pelaksanaan menjadi kunci utama dalam proyek konstruksi. Hal ini dikarenakan metode pelaksanaan akan mempengaruhi elemen konstruksi yaitu biaya, waktu dan mutu atau yang dikenal dengan teori triple constrain. Maka dari itu perkembangan proyek konstruksi dituntut untuk mewujudkan pembangunan yang ekonomis dari segi biaya dan efisien dari segi metode kerja. Penelitian ini dilakukan dengan analisis struktur untuk mendapatkan desain atau perencanaan dari berbagai variasi struktur yang optimal. Selanjutnya, menghitung biaya pekerjaan pelat lantai menggunakan komponen volume pekerjaan dan harga satuan pekerjaan. Analisis waktu dilakukan untuk mengetahui durasi pelaksanaan secara keseluruhan pada masing-masing metode konstruksi digunakan metode penjadwalan PDM (Precedence Diagram Method) dengan alat bantu Microsoft Excel.
Dari hasil analisis diperoleh biaya pelat lantai paling murah yaitu variasi tiga jenis pelat bondek dengan efisiensi 14% dibandingkan dengan variasi satu jenis pelat konvensional. Sedangkan, waktu pelaksanaan pekerjaan pelat lantai paling cepat yaitu variasi tiga jenis pelat hollow core dengan efisiensi 31% dibandingkan dengan variasi satu jenis pelat konvensional.
Reference25 articles.
1. Adityo, E., Katni, D., & Nursandah, A. (2020). Kajian Metode Struktur Pelat Konvensional Terhadap Pelat Pracetak Segmental Dan Pelat Bondek Ditinjau Dari Segi Waktu, Biaya Dan Struktur. Jurnal Agregat Vol. 5, No. 1, 387-395.
2. Afriyono, H. (2019). Efisiensi Pelat Beton dengan Bekisting dan Tulangan Konvensional menjadi Floordeck dan Tulangan Wiremesh. Buletin Profesi Insinyur, 40.
3. American Concrete Institute. (2019). Building Code Requirements for Structural Concrete (ACI 318-19). Farmington Hills: American Concrete Institute.
4. Asroni, A. (2010). Balok dan Pelat Beton Bertulang. Surakarta: Graha Ilmu.
5. Badan Standarisasi Nasional. (2002). Analisa Biaya Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan Pekerjaan Persiapan. Bandung: Badan Standarisasi Nasional.