Abstract
Kondisi jaringan distribusi yang tidak optimal akan mengakibatkan pelayanan yang kurang efektif pula, diantaranya karena akibat adanya jatuh tegangan.Permasalahan yang dihadapi sekarang adalah ketika beban puncak tegangan yang sampai di GH Trienggadeng 17,8kV dengan keadaan SG-06 menyuplai 5 penyulang yaitu Penyulang Ulim, Kota Meureudu, Simpang 4, Jangka Buya dan Peuduk dengan beban puncak 7,4 MW dan memiliki panjang 34,7 kms dari GI Sigli, sedangkan menurut SPLN No.72 Tahun 1987, bahwa jatuh tegangan yang diperbolehkan adalah 5% dari tegangan kerja, dan Surat Edaran Kementrian ESDM DJK No.50K/23/DJL.3/2017 tentang tegangan menengah terendah dititik pemakaian dan deklarasinya adalah 18kV. Penambahan Incoming SG-10 dan Pengalihan Beban sehingga Incoming SG-10 mensuplai 3 penyulang yaitu Penyulang Jangka Buya, Kota Meureudu dan Peuduk, sedangkan SG-06 mensuplai 2 penyulang yaitu Penyulang Ulim dan Simpang 4, tegangan terima pada Gardu Hubung Trienggadeng membaik atau menaikkan tegangan dari 17,008kV menjadi 18,583kV pada SG-06 dengan kajian E-tap serta tegangan terima sudah sesuai dengan standard SPLN No.72 Tahun 1987
Subject
Industrial and Manufacturing Engineering,General Agricultural and Biological Sciences,General Business, Management and Accounting,Materials Science (miscellaneous),Business and International Management
Cited by
1 articles.
订阅此论文施引文献
订阅此论文施引文献,注册后可以免费订阅5篇论文的施引文献,订阅后可以查看论文全部施引文献