Author:
Humaira Cika,Pratiwi Tyas Anastasya,Sesarwati Shinta Priyangga,Putra Ganesha Bayua,Ramadanthi Hana Dian,Djatmiko Fitria Anjani,Surjaningrum Endang Retno
Abstract
Penelitian ini dilakukan untuk memberikan pemahaman serta menyampaikan gambaran tentang proses penerimaan diri pada anak yang mengalami kematian orang tua secara mendadak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif studi kasus instrumental beserta model analisis data miles and huberman. Teknik pemantapan kredibilitas yang digunakan adalah metode membercheck. Partisipan yang masuk kriteria dalam penelitian ini yaitu anak yang memiliki pengalaman dalam menghadapi kematian kedua orangtua yang meninggal secara mendadak dan mengalami peristiwa tersebut pada usia anak-anak (6-12 tahun). Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap anak sebagai individu yang menghadapi peristiwa kematian kedua orangtua memiliki tahapan penerimaannya tersendiri, meskipun dinamika yang dilalui sesuai dengan yang disampaikan oleh Kubler-Ross. Ditemukan bahwa terdapat respon yang terjadi akibat kematian orang tua pada remaja dan dewasa muda yang berjenis kelamin laki-laki. Respon remaja laki-laki yaitu grieving akibat kematian orang tua dan pada dewasa muda akan merasakan kesedihan yang lebih intens, dan tekanan pribadi yang lebih besar. Namun ada perbedaan dengan remaja laki-laki di panti asuhan yang memiliki resiliensi dan dapat mengurangi rasa cemas dan depresi akibat kematian orang tua.