Abstract
Setiap tahun ajaran baru, pengurus selalu menemukan problem terkait santri yang tidak kerasan nyantri karena dipaksa nyantri oleh orang tuanya. Sebanyak 150 santri baru ada 50 santri yang nyantri dipaksa oleh orang tuanya. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa perlu dilakukan riset. Riset ini bertujuan untuk mengetahui proses, kondisi sebelum dan sesudah Terapi Realitas di Pondok Pesantren. Dengan menggunakan kualitatif metodologi fenomenologi riset. Penelitian semacam ini terfokus pada cara bagaimana kita mempersepsi realitas yang tampak melalui pengalaman atau kesadaran. Hasil riset menunjukkan bahwa proses pelaksanaan terapi realitas merupakan bagian dari langkah-langkah yang ada dalam proses konseling. Langkah pertama yang dilakukan oleh konselor dalam proses konseling yaitu langkah identifikasi masalah, diagnosis, prognis, treatment, dan evaluasi. Langkah kedua memakai teknik-teknik terapi salah satunya bertindak menjadi guru. Hasil dari penerapan terapi realitas terhadap santri sangat membuahkan hasil. Santri sudah mulai tidak suka murung, menangis, ingin pulang rumah, dan sudah suka mengikuti kegiatan pondok pesantren.
Publisher
Institut Agama Islam Syarifuddin Lumajang
Cited by
1 articles.
订阅此论文施引文献
订阅此论文施引文献,注册后可以免费订阅5篇论文的施引文献,订阅后可以查看论文全部施引文献