Author:
Prayitno Gunawan Prayitno
Abstract
Badan Pusat Statistik (BPS) 2017 menyebutkan rata-rata pertumbuhan penduduk Provinsi Jawa Barat dari tahun 2010-2016 adalah 1,54% pertahun.Pertumbuhan penduduk yang meningkat tersebut tidak diimbangi dengan peningkatan produktivitas tanaman pangan yang secara keseluruhanmengalamipenurunan.Tidak seimbangnya neraca produktivitas pangan dengan pertumbuhan penduduk dapat mengakibatkan kelangkaan pangan, sehingga menyebabkan kerawanan pangan dibeberapa Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat. Studi ini bertujuan mengindentifikasi tingkat ketahanan pangan di setiap Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan metode analisis yang dikeluarkan oleh Food World Programme(FWP) melalui pendekatan food security and vulnurability atlas(FSVA) yang mengacu pada 9 indikator ketahanan pangan. Hasil analisis kondisi ketahanan pangan yaitu seluruh Kabupaten/ Kota Provinsi Jawa Barat termasuk kategori tahan pangan. Terdapat 25 kabupaten/kota merupakan wilayah dengan kategori ketahanan pangan prioritas 6 (sangat tahan pangan) dan 2 kabupaten/kota termasuk kategori prioritas 5 (tahan pangan). Kabupaten Cianjur dan Kota Cimahi merupakan wilayah dengan nilai ketahanan pangan terendah yang tergolong dalam prioritas 5 (tahan pangan). Kabupaten Bandung, Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka merupakan wilayah yang memiliki nilai indeks ketahanan pangan tertinggi dengan nilai 0,96. Nilai indeks ketahanan pangan Provinsi Jawa Barat adalah 0,9 yang menandakan bahwa tingkat ketahanan pangan di Provinsi Jawa Barat termasuk dalam kategori 6 (sangat tahan pangan).
Publisher
LP2M Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
Cited by
2 articles.
订阅此论文施引文献
订阅此论文施引文献,注册后可以免费订阅5篇论文的施引文献,订阅后可以查看论文全部施引文献