Abstract
Negara Indonesia merupakan negara kaya akan keragaman budaya sehingga menuntut warga Indonesia untuk saling menghargai. Lingkungan sekolah merupakan tempat yang tidak peka terhadap budaya, sehingga guru PAUD harus memiliki kemampuan untuk memahami dan mengajarkan pendidikan multikultural kepada peserta didik. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui persepsi guru PAUD terhadap pendidikan multikultural. Metode kualitatif dan desain studi kasus dengan wawancara sebagai teknik pengambilan datanya. Selanjutnya akan dianalisis menggunakan grounded theory dengan tiga tahapan coding, mulai dari initial coding, focus coding, dan axial coding. Hasil dari analisis tersebut kemudian menghasilkan tema yaitu narasi guru tentang pendidikan multikultural, konstruksi keadilan dalam keragaman budaya di Indonesia, dan kendala para guru dalam mengajarkan keberagaman. Sesuai dengan tujuan penelitian ini, maka saling menghargai keberagaman menjadi temuan pada pendidikan multicultural
Publisher
Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Subject
Computer Networks and Communications,Hardware and Architecture,Software
Reference32 articles.
1. Adrya, V. (2021). Konflik Sampit: Latar Belakang, Konflik, dan Penyelesaian. Kompas News. https://www.kompas.com/stori/read/2021/07/30/090000179/konflik-sampit-latar-belakang-konflik-dan-penyelesaian?page=all
2. Ancis, J. R., & Phillips, J. (2006). Teaching and social justice: Integrating multicultural and feminist theories in the classroom. Teaching and Social Justice: Integrating Multicultural and Feminist Theories in the Classroom., June. https://doi.org/10.1037/10929-000
3. Arau. (2011). Early education for diversity: starting from birth. European Early Childhood Education Research Journal, 2(19), 223-235. https://doi.org/10.1080/1350293X.2011.574410
4. Aripudin, A. (2007). Dakwah damai: pengantar dakwah antarbudaya. Remaja Rosdakarya.
5. Ashmore, R. D., Jussim, L., Wilder, D. (2021). Social Identity, Intergroup Conflict, and Conflict Reduction. Univercity Press.