Abstract
Dalam penelitian ini, ayah profesional terbukti memiliki gaya pengasuhan yang memengaruhi rasa otonomi anak-anak mereka. Salah satu tujuan pendidikan karakter adalah berkembangnya kemandirian berpikir dan bertindak. Melindungi kemandirian anak sejak usia dini dapat memungkinkan anak untuk melakukan tugas sehari-hari yang sederhana sementara ayah sedang bekerja, yang sangat membantu bagi ayah yang bekerja. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif untuk menguji pengaruh ayah angkat terhadap perkembangan rasa kemandirian anak. Tiga ayah profesional dan anak usia prasekolah dan taman kanak-kanak mereka berpartisipasi dalam penelitian ini. menggunakan wawancara mendalam sebagai alat pengumpulan data dan teknik analisis Milles dan Huberman untuk analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman ayah dalam mengasuh anak memiliki kemampuan untuk membentuk kemandirian dengan menggunakan model peran orang tua, memberikan suri tauladan, dan melatih anak dalam aktivitas anak, kemampuan mandiri dan mempermudah aktivitas anak sehari-hari. kegiatan untuk memenuhi kebutuhannya.
Publisher
Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Subject
Computer Networks and Communications,Hardware and Architecture,Software
Reference45 articles.
1. Agoes, D. (2011). Psikologi perkembangan anak tiga tahun pertama Title. Refika Aditama.
2. Aminah, A., Heiriyah, A., Tohari, S., & Mahfuz, M. (2020). Pelatihan Keterampilan Mindful Parenting Terhadap Pola Pengasuhan Anak Usia Dini Di Tk Islam Raudhatul Jannah. Jurnal Pengabdian Al-Ikhlas, 6(2). https://doi.org/10.31602/jpaiuniska.v6i2.3934
3. Ardi Wiyani, N. (2013). Bina Karakter Anak. In Ar-Ruzz Media. Ar Ruzz Media.
4. Ariyani, D. (2017). PATERNITY LEAVE (CUTI AYAH): Apa, Bagaimana dan untuk Apa? YINYANG: Jurnal Studi Islam, Gender Dan Anak, 12(2), 351-366. https://doi.org/10.24090/yinyang.v12i2.2017.pp351-366
5. Asano, M., & Okanoya, K. (2019). Correlations between father-child interaction and brain structure. IBRO Reports, 6, S468-S469. https://doi.org/10.1016/j.ibror.2019.07.1476