Author:
Sovieti Sovieti,Copriady Jimmi,Isjoni Isjoni
Abstract
Peraturan Mendiknas Nomor 70 Tahun 2009 mengenai pendidikan inklusi memiliki peranan penting dalam penyelenggaraan program sekolah ramah anak pada jenjang PAUD. Pelaksanaan program ini tidaklah semudah yang diinginkan karena tidak semua stakeholder memahami dan mau bekerjasama untuk mensukseskan program tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana prinsip-prinsip mendidik anak dalam pelaksanaan program sekolah ramah anak yang di kritisi dari pemikiran progresivisme John Dewey, anak merupakan individu yang andal serta seberapa besar peran guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai standar program sekolah ramah anak. Dilihat pada hasil tinjauan pustaka yang dikaji maka dapat disimpulkan bahwa konsep pelaksanaan SRA berkaitan erat dengan filsafat Dewey yaitu pendidikan adalah proses di mana keterampilan intelektual dan emosional dasar anak dibentuk dimulai usia anak-anak yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya ketika berinteraksi dengan orang lain.
Publisher
Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Subject
Computer Networks and Communications,Hardware and Architecture,Software
Reference38 articles.
1. Alfina, A., & Anwar, R. N. (2020). Manajemen Sekolah Ramah Anak Paud Inklusi. AL-TANZIM: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 4(1), 36-47. https://doi.org/10.33650/al-tanzim.v4i1.975
2. Ariyanti, T. (2016). The Importance of Childhood Education for Child Development. Dinamika Pendidikan Dasar, 8(1), 50-58. https://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/Dinamika/article/view/943
3. Bachtiar, M. Y., Amal, A., & Rusmayadi, R. (2019). Pembelajaran Ramah Anak bagi Orang Tua dan Guru Taman Kanak-Kanak di Kecamatan Bontotiro. Dedikasi, 21(1). https://doi.org/10.26858/dedikasi.v21i1.9452
4. Beckett, K. (2018). John Dewey's conception of education:No Title. Educational Philosophy and Theory, 50(4). https://doi.org/10.1080/00131857.2017.1365705
5. Carver, R. L., & Enfield, R. P. (2006). John Dewey's Philosophy of Education Is Alive and Well. Education and Culture, 22(1), 55-67. https://doi.org/10.1353/eac.2006.0003