Author:
Ningtyias Farida Wahyu,Putri Maudy Chintania Ekyta,Indrawati Rahayu Titis,Revinadewi Maudy Adinda,Putri Ivana Ika Cahya,Adi Dhuha Itsnanisa
Abstract
Stunting di Indonesia mencapai angka prevalensi sebesar 24,42% dan menjadi perhatian pemerintah untuk penyelesaiannya. Kecamatan Jelbuk, merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Jember dengan prevalensi stunting tertinggi sebesar 27,5% dengan Desa Panduman yang menempati urutan pertama balita stunting sejumlah 118 balita. Stunting memiliki dampak fungsional yang merugikan pada anak-anak utamanya pada 1000 hari pertama sejak pembuahan hingga usia dua tahun. Kejadian stunting meningkatkan risiko penyakit kronis terkait gizi yang akan di manifestasi di masa dewasa sehingga menjadikan penderitanya menjadi tidak produktif. Penyebab stunting yakni asupan energi rendah, adanya penyakit infeksi yang menjangkit, dipengaruhi pula oleh jenis kelamin dengan sebagaian besar balita stunting laki-laki, tingkat pendidikan orang tua rendah dan ibu bekerja sehingga berpengaruh pada pemenuhan asupan gizi dan pola asuh. MPASI menjadi penting karena dapat memenuhi kebutuhan gizi yang baik. Lomba memasak menu sehat yang dilaksanakan di Balai Desa Panduman pukul 09.00-11.00 di awali dengan memberikan booklet 18 resep menu sehat dan materi pengantar tentang menu yang dapat dikonsumsi ibu hamil, balita dan keluarga yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para ibu kader, ibu hamil dan ibu balita di Desa Panduman dalam mengelola MPASI dan menu sehat keluarga. Efektifitas kegiatan sebesar 1,13% dan adequacy of performance > 75% sehingga diharapkan dengan kegiatan yang baik ini dapat menurunkan angka stunting di Desa Panduman.
Stunting in Indonesia reaches a prevalence rate of 24,42% and is the government’s concern for it solution. Jelbuk District, is a sub-district in Jember Regency with the highest stunting prevalence of 27.5% with Panduman Village which ranks first with 118 stunting toddlers. Stunting has a detrimental functional impact on children mainly in the first 1000 days from conception to two years of age. The incidence of stunting increases the risk of chronic diseases related to nutrition which will be manifested in adulthood so that the sufferer becomes unproductive. The causes of stunting are low energy intake, the presence of infectious diseases that are contagious, also influenced by gender with the majority of toddlers being male stunting, low maternal education, low father education and working mothers so that it affects the fulfillment of nutritional intake and parenting patterns. MPASI is important because it can meet the needs of good nutrition. The healthy menu cooking competition which was held at the Panduman Village Hall at 09.00-11.00 was started by giving a booklet of 18 healthy menu recipes and introductory materials about menus that can be consumed by pregnant women, toddlers and families with the aim of increasing the knowledge and skills of cadres, pregnant women and mothers of children under five in Panduman Village in managing MPASI and family healthy menus. The effectiveness of the activity is 1.13% and the adequacy of performance is > 75% so it is hoped that this good activity can reduce the stunting rate in Panduman Village