JEJAK KEPEMIMPINAN ORANG SUNDA: PEMAKNAAN AJARAN DALAM NASKAH CARITA PARAHYANGAN (1580)

Author:

Heryana Agus

Abstract

AbstrakNaskah Carita Parahiyangan  ditulis sekitar tahun 1580 M merupakan kelompok naskah sejarah.  Penelitian yang didasarkan pada kajian sejarah tentu sudah dilakukan yang kemudian memunculkan nama raja,  kerajaan  dan masa kekuasaannya.  Berbeda dengan itu, penelitian atas naskah - yang akan dilakukan ini -  tidak pada eksistensi kerajaan, melainkan terfokus pada ajaran kepemimpinannya. Apa yang mendasari keberhasilan dan keruntuhan sebuah kerajaan? Adakah ajaran yang   menjadi pegangan dalam membangun masyarakatnya. Pengkajian ajaran kepemimpinan dalam teks naskah Carita Parahiyangan menggunakan kajian anaslisis isi mengingat teks merupakan deskripsi naratif. Di samping itu, digunakan pula metode intertekstual  yakni menelusuri teks dari teks naskah lain yang sezaman atau yang ada sebelumnya. Dalam hal ini adalah naskah Siksakandang Karesian dan naskah Amanat (dari) Galunggung.  Hasil yang diperoleh adalah  pemerintahan kerajaan itu terkait dengan ajaran yang dipegangnya. Baik buruknya seorang raja (pemimpin) sangat erat dengan ketaatan, kepatuhan atau pelanggaran terhadap ajaran. Ajaran yang muncul pada masa kerajaan Sunda adalah sebagaimana terdapat dalam ajaran Siksakandang karesian dan Amanat dari Galunggung. AbstractCarita Parahyangan is a historical script, written about 1580 BC.  The research based on the study of history would have done by another researcher which is raising the name of the king, kingdom, and power.  Differently, this study of the manuscript - which will be done – is not on the existence of the kingdom, but rather focused on the teaching of leadership.  What constitutes success and collapse of an empire does? Are there any teachings of the grip in a building community? This research focused on teaching leadership in the Carita Parahiyangan manuscript uses study of the text which is considering the text is narrative description. In addition, the intertextual method is also used to search a text of the other contemporary manuscript text or previously exist.  In this case the previous manuscripts are Siksakandang Ngkaresian and Amanat (from) Galunggung.  The result of this study is the Kingdom is related to the holding of the teaching.  Pros and cons of a king (leader) are very close with the obedience, compliance or violation of the tenets.  The tenets which is appeared in the era of Sundanese kingdom is like what it has been founded in the tenets of Siksakandang Ngkaresian and Amanat dari Galunggung manuscript.

Publisher

Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat

Subject

Psychiatry and Mental health,Neuropsychology and Physiological Psychology

Cited by 1 articles. 订阅此论文施引文献 订阅此论文施引文献,注册后可以免费订阅5篇论文的施引文献,订阅后可以查看论文全部施引文献

1. How to Be a Leader: The Power of Kidung;Proceedings of the 3rd International Conference on Linguistics and Cultural (ICLC 2022);2023

同舟云学术

1.学者识别学者识别

2.学术分析学术分析

3.人才评估人才评估

"同舟云学术"是以全球学者为主线,采集、加工和组织学术论文而形成的新型学术文献查询和分析系统,可以对全球学者进行文献检索和人才价值评估。用户可以通过关注某些学科领域的顶尖人物而持续追踪该领域的学科进展和研究前沿。经过近期的数据扩容,当前同舟云学术共收录了国内外主流学术期刊6万余种,收集的期刊论文及会议论文总量共计约1.5亿篇,并以每天添加12000余篇中外论文的速度递增。我们也可以为用户提供个性化、定制化的学者数据。欢迎来电咨询!咨询电话:010-8811{复制后删除}0370

www.globalauthorid.com

TOP

Copyright © 2019-2024 北京同舟云网络信息技术有限公司
京公网安备11010802033243号  京ICP备18003416号-3