Author:
Wibisono Nugraha ,Danu Yuliarto ,Eka Devinta Novi Diana ,Alfina Rahma ,Prasetyadi Mawardi ,Frieda ,Ambar Mudigdo
Abstract
Pendahuluan: Pyoderma gangrenosum (PG) merupakan suatu dermatosis neutrofilik kompleks idiopatik, ditandai dengan ulkus nekrotik yang terasa nyeri, steril, batas tepi luka menggaung, dan berhubungan dengan kondisi sistemik. Lesi awal PG berupa papul atau vesikel yang berkembang cepat menjadi ulkus yang terasa nyeri. Kasus PG tergolong jarang ditemui di poliklinik kulit dan kelamin, sehingga penting untuk memahami penegakan diagnosis PG melalui gambaran histopatologi. Kasus: Seorang laki-laki usia 54 tahun datang ke RS Dr. Moewardi dengan keluhan keropeng di beberapa bagian tubuh yang terasa nyeri. Pada pengamatan mikroskopis dengan menggunakan pewarnaan hematoxylin dan eosin pada lapisan epidermis tampak ortokeratosis tipe basket wave yang disertai jaringan nekrotik, akantosis, serta hipermelanosis sel basal. Pada lapisan dermis tampak infiltrasi sel limfosit dan neutrofil disertai sedikit penampakan gambaran leukositoklastik. Diskusi: Pyoderma gangrenosum tipe klasik memiliki karakteristik lesi papul atau pustul disertai krusta atau plak nekrotik dengan tepi menggaung dan disertai rasa nyeri. Gambaran histopatologi pasien ini tampak ulserasi pada epidermis, pada dermis tampak vaskulitis leukositoklastik, infiltrat limfosit dan neutrofil di perivascular, serta ekstravasasi eritrosit yang mendukung diagnosis PG.