Abstract
Saat ini dapat dikatakan sebagai era nanoteknologi, karena teknologi ini digunakan hampir di segala bidang, termasuk bidang tekonologi farmasi yang mulai gencar mengembangkan sediaan farmasi dengan dengan sistem nano. Salah satu sistem nano tersebut berupa misel polimer, yang umumnya memiliki ukuran partikel di bawah 100 nm. Berdasarkan hasil riset, misel polimer terbukti mampu meningkatkan kelarutan serta bioavailabilitas obat yang bersifat hidrofobik. Terdapat beberapa metode pembuatan misel polimer yang masing-masing memiliki keunggulan dan kekurangan. Evaluasi yang dilakukan untuk mengkarakterisasi misel polimer di antaranya adalah penentuan critical micelle concentration (CMC), ukuran partikel, karakteristik permukaan, stabilitas, dan uji pelepasan. Walaupun sebagian besar riset misel polimer diaplikasikan dalam bidang onkologi dengan rute pemberian intravena, namun saat ini semakin banyak peneliti yang mengembangkan riset pengembangan obat untuk rute pemberian per oral. Dengan semakin banyak riset terkait penerapan teknologi misel polimer untuk obat per oral, diharapkan dapat mendorong uji klinik seperti yang dilakukan pada obat-obatan intravena.