Author:
Kendra Hosea ,Supriyanto Kartodarsono ,Arifin ,Sumardi
Abstract
Latar belakang: Diabetes melitus (DM) merupakan kondisi kronis yang memerlukan perawatan medis berkelanjutan serta penanganan dengan strategi multifaktorial. Kacang kedelai diketahui memiliki kandungan isoflavone yang bermanfaat untuk membantu mengendalikan kadar gula darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek pemberian produk olahan kedelai terhadap kadar gula darah puasa dan resistansi insulin. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan subjek penelitian 30 ekor tikus Wistar jantan yang dibagi dalam 5 kelompok, yaitu kelompok tikus normal, kontrol negatif, perlakuan tempe, perlakuan tahu, dan perlakuan tepung kedelai selama 2 minggu. Kadar glukosa darah puasa pada setiap kelompok diperiksa sebelum, sesudah pemberian diet tinggi lemak dan induksi streptozotocin, serta sesudah perlakuan. Nilai HOMA-IR diukur dengan kadar glukosa darah puasa dan kadar insulin setelah induksi diabetes dan sesudah perlakuan. Data penelitian dianalisis secara statistik menggunakan uji MANOVA (p<0,05). Hasil Penelitian: Terdapat pengaruh dari pemberian ketiga bentuk olahan kacang kedelai yaitu tempe, tahu, dan tepung kedelai terhadap kadar glukosa darah puasa dan kondisi resistansi insulin pada tikus model DM tipe 2 yang diinduksi streptozotocin, dengan hasil yang lebih baik adalah pada kelompok yang mendapatkan tempe. Kesimpulan: Pemberian olahan kacang kedelai berupa tempe, tahu, dan tepung kedelai memiliki pengaruh yang signifikan pada perbaikan kadar glukosa darah puasa dan resistansi insulin pada model tikus DM yang diinduksi streptozotocin.