Abstract
Pendidikan agama Kristen mengajarkan dan mendidik siswa mampu berperan di lingkungannya supaya bisa mengabarkan keselamatan yang telah diterimanya. Pendidikan Kristen tidak sekadar bersifat deskriptif atau sekadar memperkuat pengayatan dan memperdalam penghayatan iman Krisen, melainkan merupakan kehidupan ataupun hubungannya dengan lingkungan masyarakat yang lebih luas. Iman Kristiani akan menjadi landasan sikap, tingkah laku, karakter dimanapun berada dengan berbagai latar belakang keagamaan, suku, ras tradisi dan sebagainya. Pemerintah dibantu dan ditopang dengan adanya perguruan swasta (Kristen). Namun ada kecurigaan yang terlalu tajam pada lembaga pendidikan Kristen. Padahal maksud dan tujuan mata pelajaran agama Kristen di sekolah sama sekali tidak memaksa siswa menjadi pemeluk agama Kristen. Tidak ada dan tak mengenal istilah kristenisasi di lembaga pendidikan Kristen. Namun sebagai wujud rasa bertanggung jawab ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan yang diselenggarakan oleh lembaga Kristen justru menyajikan pendidikan yang holistik yang berdasarkan visi Kristen (mengenai ekologi, hubungan antar manusia, dan cinta kasih). Pendidikan Kristen dalam Pendidikan Nasional telah tertuang pada SISDIKNAS dan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Namun perlu diingat bahwa lembaga pendidikan Kristen merupakan pendidikan yang mempunyai ciri khas dan jati diri sesuai UU No 2 Tahun 1989.
Publisher
Sekolah Tinggi Teologi Simpson