Author:
Sari Dwi Erfina,Juariyah Juariyah
Abstract
Merantau menjadi sebuah pilihan seseorang untuk bekerja di daerah lain dengan suatu alasan. Alasan utama seseorang memutuskan merantau bekerja di luar daerah bahkan luar negara adalah mereka ingin mencari pengalaman baru dan memperoleh penghasilan yang lebih besar dari daerah asalnya. Salah satu negara yang biasa dijadikan tujuan merantau adalah negara Jepang. Jepang merupakan negara yang mempunyai peluang kerja dalam berbagai sektor, seperti sektor pertanian, teknologi, industry, peternakan dan lain sebagainya. Namun, budaya Jepang dan Indonesia berbeda antar satu sama lain, seperti perbedaan bahasa, kebiasaan, perilaku, makanan, musim, sistem kepercayaan serta budaya lainnya. Perbedaan tersebut menjadi hambatan bagi perantau sehingga menimbulkan rasa keterkejutan budaya atau culture shock. Sehingga dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui hambatan yang dialami perantau Banyuwangi dan upaya yang dilakukan perantau untuk menghadapi culture shock di Jepang. Pada penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teori yang digunakan yaitu teori Gudykuns & Kim, dimana dalam teori ini dapat mengenal budaya lebih mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perantau Banyuwangi dapat beradaptasi di ling kungan Jepang. Hambatan yang dialami perantau Banyuwangi yakni bahasa, perilaku dan budaya Jepang. Upaya yang dilakukan perantau Banyuwangi dalam menghadapi culture shock di Jepang adalah dengan belajar budaya Jepang dan membiasakan diri.
Publisher
Indonesian Journal Publisher
Cited by
1 articles.
订阅此论文施引文献
订阅此论文施引文献,注册后可以免费订阅5篇论文的施引文献,订阅后可以查看论文全部施引文献