Author:
Dyah Ratih Kusumastuti ,Setyawan Ary,Setiono Setiono
Abstract
Keberhasilan suatu proyek konstruksi ditentukan oleh mutu, biaya dan juga durasi proyek. Perhitungan yang salah pada salah satu aspek tersebut dapat menyebabkan kerugian. Maka, diperlukan pengendalian proyek yang tepat supaya proyek dapat berjalan dengan lancar dan tepat waktu. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan dilakukannya optimasi waktu dan biaya atau yang disebut crashing. Pada penelitian ini akan dilakukan optimasi waktu dan biaya proyek dengan metode Time Cost Trade Off dengan bantuan aplikasi Primavera P6. Skenario yang digunakan ada 6, yaitu penambahan jam kerja (lembur) 1 jam kerja hingga 4 jam kerja dan penambahan tenaga kerja 1 pekerja hingga 2 pekerja. Hasil optimasi yang dilakukan pada penelitian ini yaitu pada skenario 1 (penambahan 1 jam kerja) adalah 390 hari dengan biaya Rp71.651.956.512,45 dan lebih cepat 31 hari dari durasi normal 421 hari dan penurunan biaya dari biaya normal senilai Rp 71.840.063.197,01, pada skenario 2 (penambahan 2 jam kerja) adalah 363 hari dengan biaya Rp71.499.850.238,61, pada skenario 3 (penambahan 3 jam kerja) adalah 340 hari dengan biaya Rp71.370.287.273,16, pada skenario 4 (penambahan 4 jam kerja) adalah 324 hari dengan biaya Rp71.287.367.745,46, pada skenario 5 (penambahan 1 pekerja) adalah 339 hari dengan biaya Rp71.327.806.536,75, serta pada skenario 6 (penambahan 2 pekerja) adalah 311 hari dengan biaya Rp71.120.938.849,58. Skenario yang paling efisien yaitu dengan menggunakan skenario 6 yaitu penambahan tenaga kerja sebanyak dua pekerja karena mengurai durasi keseluruhan sebesar 110 hari dengan penurunan biaya sebesar Rp719.124.347,42.
Publisher
Indonesian Journal Publisher
Reference29 articles.
1. Aviyani, V., & Dofir, A. (2021). ANALISIS PERCEPATAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA DAN TENAGA KERJA Studi Kasus: Pembangunan PKL Higienis Kementerian PUPR (Analysis Of Project Acceleration Using The Time Cost Trade Off Methode With Additional H. Jurnal Artesis, 1(2), 125–131.
2. Badan Standarisasi Nasional. 2019. “SNI 1726 -2019 : Tata Cara Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung Dan Non Gedung. Jakarta : Badan Standarisasi Nasional.
3. Badan Standarisasi Nasional. 2020. “SNI 1727 -2020 : Baja Tulanagan Beban Desain Minimum Dan Kriteria Terkait Untuk Bngunan Gedung Dan Struktur Lain.Jakarta : Badan Standarisasi Nasional.
4. Burhanuddin, B., & Junaidi, J. (2018). Hubungan Empiris Daya Dukung Tanah Dasar Mengunakan Alat Dynamic Cone Penetrometer (Dcp) Dan California Bearing Ratio (Cbr) Rendaman Untuk Disain Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya. Jurnal Teknik Sipil, 1(3), 553–558. https://doi.org/10.24815/jts.v1i3.9994
5. Dipohusodo, Istimawan. 1996. Manajemen Proyek & Konstruksi. Yogyakarta: Kanisius.