Abstract
Siswa mengalami masalah motivasi belajar yang berasal dari faktor internal yaitu merasa malas untuk belajar. Teknik yang tepat untuk meningkatkan motivasi belajar adalah Bibliokonseling karena merupakan bentuk dukungan terapi lewat bahan bacaan untuk membantu siswa yang memiliki masalah. Pengembangan yang dilaksanakan menggunakan model ADDIE. Melalui empat instrumen penelitian yaitu, angket kebutuhan, pedoman wawancara, skala motivasi belajar, dan format penilaian buku Bibliokonseling. Terdapat tiga tahap dalam menilai validitas dan reliabilitas Bibliokonseling yaitu uji validitas dan reliabilitas ahli materi BK, media, dan bahasa. Data kuantitatif dan kualitatif yang diperoleh, kemudian dilolah, kemudian dijadikan sebagai dasar nilai untuk melanjutkan pengembangan Bibliokonseling. Dari penilaian validitas dan reliabilitas menunjukkan bahwa produk yang dibuat valid dan reliabel karena sudah memenuhi segi kegunaan, kemenarikan kemudahan, dan ketepatan sehingga harapannya dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Publisher
Institut Agama Islam Negeri Madura
Reference29 articles.
1. Annajih, M. Z. H., & Saidah, I. (2023). Revitalisasi Peran Konselor: Arah Baru Konseling Berbasis Kipas Menuju Profesionalisasi Konselor. DA'WA: Jurnal Bimbingan Penyuluhan & Konseling Islam, 2(2).
2. Atmoko, A., & Hidayah, N. (2021). Improving Student Social Skills Using Bibliocounseling Techniques During the COVID-19 Pandemic. Turkish Online Journal of Qualitative Inquiry, 12(9).
3. Atthohiri, M. M., & Saidah, I. (2022). Hubungan tanggung jawab belajar dengan kemandirian siswa di MTs Al-Mukhlishin Galis Pamekasan. DA'WA: Jurnal Bimbingan Penyuluhan & Konseling Islam, 1(2).
4. Bereiter, C., & Scardamalia, M. (2018). Intentional learning as a goal of instruction. In Knowing, learning, and instruction (pp. 361–392). Routledge.
5. Blossfeld, H.-P., & Von Maurice, J. (2019). Education as a lifelong process. Springer.