Abstract
Kebudayaan seni tradisional Banyumasan memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan wilayah lain di Jawa Tengah, salah satunya adalah tradisi cowongan. Tradisi cowongan adalah upacara minta hujan dengan menggunakan sarana peralatan berupa siwur (gayung) atau irus (entong sayur) dengan tembang-tembang tertentu yang mengandung doa permohonan kepada Sang Pencipta. Permasalahan yang dapat diungkap dalam penelitian ini, yaitu (1) bagaimana bentuk tradisi cowongan di Kabupaten Banyumas?, (2) bagaimana nilai yang terkandung dalam tradisi cowongan di Kabupaten Banyumas?.
Hasil penelitian ini adalah (1) Bentuk tradisi cowongan di Kabupaten Banyumas yaitu berupa pelaku tradisi cowongan, perlengkapan sesaji dalam pelaksanaan tradisi cowongan, dan syair-syair tradisi cowongan berupa tembang-tembang doa. Selain itu, terdapat tahap-tahap penyelenggaraan tradisi cowongan yang dibagi menjadi tiga yaitu tahap persiapan tradisi cowongan, tahap pelaksanaan tradisi cowongan, dan tahap akhir pelaksanaan tradisi cowongan. (2) Nilai yang terdapat dalam perilaku dalam tradisi cowongan adalah nilai sosial sebagai unsur pembangun kehidupan sosial untuk saling bergotong royong, saling membantu, dan saling berdampingan. Nilai yang terdapat dalam simbol benda dalam tradisi cowongan adalah nilai estetis yang menyangkut keindahan seni, kreasi, dan hiburan rakyat. Nilai yang terdapat dalam pelaku tradisi cowongan adalah nilai sosial sebagaiunsur pembangun kehidupan sosial untuk saling bergotong royong, saling membantu, dan saling berdampingan agar menciptakan kehidupan yang lebih baik dan nilai religius berkaitan dengan nilai-nilai ritual keagamaan yaitu syair-syair tembang doa terhadap Tuhan.
Abstraks
Banyumasan traditional art culture has its own characteristics that are different from other regions in Central Java, one of which is the cowongan tradition. Cowongan tradition is a ceremony of asking for rain by using equipment such as siwur (dipper) or irus (vegetable entong) with certain songs containing prayer requests to the Creator. The problems that can be revealed in this study, namely (1) what is the form of the cowongan tradition in Banyumas Regency ?, (2) what is the value contained in the cowongan tradition in Banyumas Regency ?.
The results of this study are (1) Forms of the cowongan tradition in Banyumas Regency, namely in the form of cowongan tradition actors, offerings in the implementation of cowongan traditions, and verses of the cowongan tradition in the form of prayer songs. In addition, there are stages of organizing the cowongan tradition which is divided into three, namely the preparation stage of the cowongan tradition, the implementation stage of the cowongan tradition, and the final stage of implementing the cowongan tradition. (2) The values contained in behavior in the cowongan tradition are social values as building blocks of social life to mutually work together, help each other and coexist with each other. The value contained in the symbol of objects in the cowongan tradition is an aesthetic value that concerns the beauty of art, creation, and folk entertainment. The values contained in the cowongan tradition are social values as building blocks of social life to work together, help each other, and coexist with each other in order to create a better life and religious values related to religious ritual values namely prayer song poems to God.
Publisher
Universitas Negeri Semarang
Cited by
2 articles.
订阅此论文施引文献
订阅此论文施引文献,注册后可以免费订阅5篇论文的施引文献,订阅后可以查看论文全部施引文献