PENGENDALIAN KROMIUM (CR) YANG TERDAPAT DI LIMBAH BATIK DENGAN METODE FITOREMEDIASI

Author:

Setiyono Andik,Gustaman Rian Arie

Abstract

Motif dan warna batik dihasilkan dengan pewarna yang mengandung logam berat kromium (Cr). Industri batik secara umum tergolong usaha kecil dan menengah sehingga sebagian besar tidak mengolah limbah batik yang mengandung logam berat Cr. Tujuan penelitian ini adalah memberikan alternatif solusi dari dampak pencemaran Cr dengan memanfaatkan berbagai tumbuhan untuk menyerap Cr pada limbah batik. Penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan rancangan desain pre and post test. Tanaman air yang dipilih adalah enceng gondok (Eichornia crassipes), kayu apu (Pistia stratiotes), dan kayambang (Salvinia cucullata) yang ditanam pada wadah yang berisi air limbah selama 5 hari. Konsentrasi Cr pada air limbah kelompok 1 menurun dari 0,0546 mg/l menjadi 0,0378 mg/l setelah diberi perlakuan dengan enceng gondok. Konsentrasi Cr pada air limbah kelompok 2 menurun dari 0,0488 mg/l menjadi 0,0315 mg/l setelah diberi perlakuan dengan kayambang. Konsentrasi Cr pada air limbah kelompok 1 menurun dari 0,0464 mg/l menjadi 0,0240 mg/l setelah diberi perlakuan dengan kayu apu. Hasil uji statistik dengan uji Kruskal Wallis menunjukkan nilai p= 0,280 sehingga disimpulkan tidak ada perbedaan penyerapan Cr yang terdapat pada limbah batik pada jenis tanaman enceng gondok, kayu apu, dan kayambang.   Kata Kunci : Cr, Limbah batik, Fitoremediasi   Abstract Batik motifs and colors are produced with dyes containing heavy metal chromium (Cr). Batik industries is generally classified as small and medium enterprises, so most of them do not process batik waste containing heavy metal Cr. The purpose of this research was to provide alternative solution from Cr pollution impact by utilizing various plants to absorb Cr in batik waste. This research was a quasi experiment with pre and post test design. The selected aquatic plants were water hyacinth or “enceng gondok” (Eichornia crassipes), “kayu apu” (Pistia stratiotes), and “kayambang” (Salvinia cucullata). They were grown in containers containing waste water for 5 days. The Cr concentration in wastewater of group 1 decreased from 0.0546 mg/l to 0.0378 mg/l after being treated with water hyacinth. The Cr concentration in wastewater of group 2 decreased from group 2 from 0.0488 mg/l to 0.0315 mg/l after being treated with “kayambang”. The Cr concentration in wastewater of group 3 decreased from 0.0464 mg/l to 0.0240 mg/l after being treated with “kayu apu”. Statistical test with Kruskal Wallis test showed that p = 0,280. It was concluded that there were no difference in Cr absorbtion among water hyacinth, kayambang and kayu apu.    

Publisher

Universitas Negeri Semarang

Cited by 8 articles. 订阅此论文施引文献 订阅此论文施引文献,注册后可以免费订阅5篇论文的施引文献,订阅后可以查看论文全部施引文献

同舟云学术

1.学者识别学者识别

2.学术分析学术分析

3.人才评估人才评估

"同舟云学术"是以全球学者为主线,采集、加工和组织学术论文而形成的新型学术文献查询和分析系统,可以对全球学者进行文献检索和人才价值评估。用户可以通过关注某些学科领域的顶尖人物而持续追踪该领域的学科进展和研究前沿。经过近期的数据扩容,当前同舟云学术共收录了国内外主流学术期刊6万余种,收集的期刊论文及会议论文总量共计约1.5亿篇,并以每天添加12000余篇中外论文的速度递增。我们也可以为用户提供个性化、定制化的学者数据。欢迎来电咨询!咨询电话:010-8811{复制后删除}0370

www.globalauthorid.com

TOP

Copyright © 2019-2024 北京同舟云网络信息技术有限公司
京公网安备11010802033243号  京ICP备18003416号-3